Di industri kebandarudaraan, InJourney juga terus melakukan transformasi melalui langkah-langkah strategis yang dilakukan secara fundamental, meliputi premises, process, dan people.
Baca Juga: Derita Korban Kebakaran Los Angeles, Muncul Titik Api Baru di California
Sebagai pilot project, transformasi ini dimulai dari 2 (dua) bandara besar yang dikelola oleh InJourney Airports yakni Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Pada aspek premises dilakukan dengan peningkatan kualitas infrastruktur bandara yang berfokus pada customer experience seperti beautifikasi terminal, implementasi CT & ATRS XRAY untuk peningkatan kecepatan pelayanan, optimalisasi suhu udara.
Pada aspek process dilakukan dengan peningkatan operasional bandara berbasis ekosistem dengan data driven decision making.
Di aspek people dilakukan dengan value, attitude, mindset serta kompetensi berbasis customer centric berstandar global.
Selain mengembangkan aviasi dan pariwisata melalui berbagai inisiatif, InJourney juga membangun fundamental yang kuat untuk pengelolaan pariwisata di Indonesia melalui sustainable tourism.
InJourney terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis InJourney Group.
"Kami berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan di mana pariwisata berkembang beriringan dengan komunitas lokal dan lingkungan," kata Maya.
Berbagai inisiatif kami lakukan dengan fokus pada 3 pilar, yaitu edukasi, lingkungan dan pengentasan kemiskinan," lanjutnya.
Ketiga pilar ini, tambah Maya, berjalan bersama untuk membangun ekosistem pariwisata yang inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
"Serta memberikan manfaat bagi masyarakat, pelaku industri dan kelestarian alam di masa depan,” demikian Maya.***