• Minggu, 21 Desember 2025

ISBI Bandung Ungkap Alasan Melarang Pementasan Teater Payung Hitam Bertajuk 'Wawancara dengan Mulyono'

Photo Author
- Senin, 17 Februari 2025 | 15:53 WIB
ISBI Bandung jelaskan alasan melarang pementasan Teater Payung Hitam bertajuk 'Wawancara dengan Mulyono' (Foto: RRI)
ISBI Bandung jelaskan alasan melarang pementasan Teater Payung Hitam bertajuk 'Wawancara dengan Mulyono' (Foto: RRI)

Hasilnya, sepakat memindahkan lokasi pertunjukan.

"Karena sebagai institusi perguruan tinggi, kami harus netral dari kepentingan politik dan kegiatan yang berbasis SARA," jelasnya.

"Bahkan kami telah mengingatkan Pak Tony sebagai ASN dan Moh Wail tentang tidak boleh melakukan kegiatan yang secara terang-terangan menyerang pada golongan tertentu serta kegiatan yang berbasis SARA apalagi di lingkungan kampus," lanjutnya.

Namun, kata Retno, Rahman Sabur tetap menggelar latihan dan menguasai studio serta mempublikasikan poster kegiatan lewat media sosial tertanggal 25 Januari 2025, dengan gambar Presiden ke-7 Joko Widodo.

Baca Juga: Fedi Nuril Merasa Malu Lihat Pidato Presiden Prabowo

"Kami berusaha kembali mengingatkan tentang bahaya pertunjukan yang mengandung unsur insinuasi terhadap mantan presiden dan akhirnya poster diubah menjadi gambar Tony Broer (pelakon teater) seperti yang terlihat hingga hari ini," terangnya.

Lebih lanjut Retno menjelaskan, ISBI Bandung melakukan konfirmasi secara formal kepada Tony Supartono dan Moh Wail yang kemudian berlanjut dalam dialog dengan Irwan Jamal, pada 30 Januari 2025.

Sejak awal, kata Retno, pihaknya telah menyampaikan keberatan dengan rencana pementasan teater itu.

Bahkab, sudah melakukan pertemuan sebanyak 2 kali dengan pihak teater. Namun hal itu tidak diindahkan.

Baca Juga: Demo Ribuan Pelajar Tolak Makan Bergizi Gratis di Papua Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

"Ketika pemasangan baliho dilakukan oleh pihak KPH (Kelompok Teater Payung Hitam), hal ini memperlihatkan bahwa telah terjadi unsur kesengajaan untuk membahayakan lembaga kami, maka diturunkan," ujarnya.

"Kepada pihak keamanan kampus kami katakan apabila yang bersangkutan keberatan silakan datang kembali menemui kami," tegas Retno.

"Ketika kami mengetahui adanya publikasi video trailer yang telah disebarkan, berarti pertunjukan akan tetap dilakukan," imbuhnya.

Retno menyebut, telah mempertanyakan sikap dari pihak penyelenggara pementasan yang ngotot melakukan kegiatan di lokasi kampus meski izin yang diajukan ditolak.

Dia lantas menjawab pernyataan Rahman Sabur yang menyebut pihak kampus tidak mengeluarkan surat larangan pementasan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X