“Kami cuma pakai yang bisa kami pakai aja, kalau kayak begini, gimana mau pakainya?” lanjutnya.
Keluhan serupa juga muncul dalam unggahan akun Instagram @pempek_funny yang membagikan tangkapan layar pesan langsung (DM) terkait kondisi donasi pakaian di Aceh Tamiang.
Tak Cocok untuk Pengungsi
Dalam pesan tersebut, pengirim menyoroti jenis pakaian yang dinilai tidak cocok untuk kondisi pengungsian.
“Baju yang berserakan mungkin nggak terlalu cocok untuk pengungsi, beberapa kali aku lihat baju yang didonasikan seperti baju mau kondangan dan baju dengan jenis yang nggak nyerap keringat,” tulis pesan yang diunggah pada Jumat, 19 Desember 2025.
Baca Juga: Sebanyak 794 Tenaga Medis Dikerahkan Tangani Kesehatan Masyarakat Terdampak Bencana di Aceh
Menurut pengirim pesan, kondisi cuaca di Aceh Tamiang yang cenderung panas semakin memperparah ketidaksesuaian bantuan tersebut.
“Di kondisi yang saat ini, lebih cocok baju kaos dan celana biasa aja karena Tamiang pascabanjir kalau panas, panasnya kebangetan sampai buat sunburn,” tulisnya lagi.
Meski demikian, ia tetap menyampaikan apresiasi atas niat baik para donatur.
“Kami tetap berterima kasih untuk bantuan baju-bajunya, hanya Tuhan yang balas kebaikan warga Indonesia,” pungkasnya.
Baca Juga: Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito: Dengan Segala Kerendahan Hati, Kami Meminta Maaf
Donasi Jangan Justru Jadi Beban
Masalah donasi pakaian juga disorot oleh akun Instagram @berkahbareng.id yang menekankan pentingnya kelayakan bantuan.
Dalam unggahannya, disebutkan bahwa pakaian donasi seharusnya tidak menjadi beban baru bagi penerima.
“Baju donasi bukan berarti baju bekas sembarangan yang robek, kusam, bau, bernoda, atau rusak. Itu bukan donasi, itu beban bagi penerima,” tulis keterangan dalam video, dikutip pada Jumat, 19 Desember 2025.
Unggahan tersebut sekaligus menjadi pengingat bahwa kegiatan berdonasi seharusnya tidak dijadikan ajang 'membersihkan lemari', melainkan benar-benar berangkat dari empati dan pemahaman atas kebutuhan korban bencana.***
Artikel Terkait
BNI Kirim Relawan ke Aceh, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana
Ikan Asin di Aceh Tengah Tembus Rp10.000 per Ons, Elpiji Rp280.000: Harga Kebutuhan Meroket Pascabencana
Listrik Aceh Mulai Comeback Usai Banjir, Bahlil Ungkap 4 Daerah Masih Bergilir
Sebanyak 794 Tenaga Medis Dikerahkan Tangani Kesehatan Masyarakat Terdampak Bencana di Aceh
Getir di Tenda Pengungsian: Bocah Aceh Kehilangan Rumah, Tak Minta Mainan, Hanya Ingin Al Quran