• Minggu, 21 Desember 2025

Lanskap Terkini Kawasan Bencana Banjir Sumatra Bikin Ilmuwan Tercengang, Nasib Satwa Liar Jadi Pertanyaan

Photo Author
- Selasa, 16 Desember 2025 | 15:45 WIB
Peta wilayah terdampak bencana banjir Sumatra. (Istimewa)
Peta wilayah terdampak bencana banjir Sumatra. (Istimewa)

KONTEKS.CO.ID - Pakar penginderaan jauh sekaligus pendiri perusahaan rintisan konservasi The Tree Map, David Gaveau, mengaku tercengang melihat landskap wilayah bencana banjir dan longsor Sumatra.

Itu setelah Gaveau membandingkan kondisi kawasan terdampak sebelum dan sesudah bencana.

“Saya belum pernah melihat kerusakan seperti ini selama 20 tahun memantau deforestasi di Indonesia menggunakan citra satelit,” katanya.

Baca Juga: Bawa Senjata Berbahaya, Belasan WNA China Serang Prajurit TNI di Area Tambang Emas Kalimantan

Menurut Gaveau, kehancuran tersebut membuat orang utan Tapanuli yang masih bertahan hidup berada dalam kondisi semakin rawan.

Itu karena sumber pakan dan tempat berlindung mereka ikut hilang.

Ia menjelaskan citra satelit memperlihatkan kerusakan masif di wilayah pegunungan, dengan sejumlah longsoran membentuk bekas luka besar yang memanjang lebih dari satu kilometer dan memiliki lebar hampir 100 meter.

Baca Juga: Menaker Sebut UMP 2026 Diteken Presiden Hari Ini: Bahagiakan Pekerja!

Arus lumpur bercampur pepohonan dan air yang meluncur dari lereng diyakini menyapu bersih apa pun yang dilaluinya, termasuk satwa liar lain seperti gajah.

Para peneliti memperkirakan lebih dari sembilan persen kawasan habitat West Block mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.

Dalam draf makalah ilmiah yang dibagikan kepada AFP dan dijadwalkan terbit dalam waktu dekat, para ilmuwan memperingatkan banjir ini dapat dikategorikan sebagai gangguan berskala kepunahan bagi orang utan Tapanuli.

Baca Juga: YouTuber Resbob si Penghina Suku Sunda dan Viking Diciduk Polisi di Semarang

Selama bertahun-tahun, kelompok pegiat lingkungan telah menyuarakan penolakan terhadap aktivitas industri di kawasan Batang Toru.

Itu terutama disebabkan pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan kegiatan pertambangan emas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X