KONTEKS.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengupayakan penyaluran bantuan logistik ke wilayah terdampak banjir yang masih terisolir, di antaranya di Kabupaten Aceh Timur, Aceh.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Jumat, 5 Desember 2025, mengatakan, BNPB dan pihak terkait terus berupaya menjangkau daerah-daerah terisolir.
Pada pekan ini, lanjut Abdul Muhari, BNPB, Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, bersama tim gabungan BPBD, TNI, Polri, serta Dinas Kesehatan menempuh jalur darat untuk mencapai dua lokasi yang masih sulit diakses.
Baca Juga: KRI TGK Bawa Bantuan ke Aceh Timur, KRI Semarang Gunakan Heli Panther Distribusikan Logistik di Nias
"Gampong Arul Pinang di Kecamatan Peunaron dan Dusun Karang Kuda di Gampong Bunin, Kecamatan Serbajadi," ujarnya.
Dalam perjalanan menuju Gampong Arul Pinang, rombongan harus menghadapi tantangan berat. Saat tiba di Jalan Pereulak, Gampong Peunaron Lama, terdapat tiga titik longsor tebing yang letaknya berdekatan.
"Material longsor menutup penuh akses jalan dan merusak sejumlah bagian badan jalan," katanya.
Sedangkan dua titik masih dapat dibersihkan dengan alat berat, namun satu titik longsor berukuran besar menyebabkan kerusakan parah sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.
"Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh sekitar 20 meter yang sepenuhnya tertutup lumpur," ujarnya.
Rute menuju Arul Pinang juga dipenuhi jalan bergelombang, amblas, dan sisa lumpur yang menunjukkan tingginya genangan banjir.
Beberapa rumah warga bahkan tampak terpapar lumpur hingga mencapai atap setinggi tiga meter. Kondisi desa hingga kini masih belum dialiri aliran listrik maupun jaringan internet.
"Ketersediaan air bersih dan bahan makanan semakin menipis, sementara kebutuhan obat-obatan, perlengkapan bayi, dan kebutuhan perempuan mendesak untuk segera dipenuhi," katanya.
Situasi serupa terjadi di Dusun Karang Kuda, Kecamatan Serbajadi, yang aksesnya terputus hampir satu pekan.
Sekitar 75 rumah warga hancur akibat banjir besar. Meski tidak ada korban jiwa, warga mengalami trauma setiap kali hujan turun.
Selama menunggu bantuan masuk, warga membangun tempat pengungsian mandiri menggunakan terpal. Adapun kebutuhan mendesak mencakup air bersih, pakaian, selimut, makanan siap saji, hygiene kit, susu bayi, serta obat-obatan.
Selain mendata korban dan kerusakan, rombongan juga membawa bantuan awal berupa masing-masing 1,5 ton beras dan obat-obatan untuk Kecamatan Peunaron dan Serbajadi.
BNPB terus mendorong percepatan pemulihan akses agar distribusi logistik dapat masuk, listrik dan komunikasi kembali pulih dan posko-posko darurat segera berdiri, guna memastikan kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi.***
Artikel Terkait
4 Rekomendasi Destinasi Pantai Terindah di Aceh Timur, Tiket Masuk Cuma Rp5 Ribu
Warga Aceh Timur Dua Hari Dua Malam Kelaparan di Pengungsian, Bantuan Logistik Belum Juga Tiba
Bupati Aceh Tengah Kibarkan Bendera Putih, Pemkab Aceh Timur: Warga Kami Kelaparan, Tolong Bulog Kirim Beras!
Tak Ada Truk Angkut Bantuan Korban Banjir Bandang, Bupati Aceh Timur Murka ke Satpol PP: Saya Kecewa!
KRI TGK Bawa Bantuan ke Aceh Timur, KRI Semarang Gunakan Heli Panther Distribusikan Logistik di Nias