• Senin, 22 Desember 2025

Bantuan Sentuh Dua Wilayah Terisolir di Aceh Timur, Puluhan Rumah Hancur dan Tertimbun Lumpur

Photo Author
- Jumat, 5 Desember 2025 | 17:02 WIB
Penyaluran bantuan kepada warga di pengungsian daerah terisolir di Aceh Timur. (KONTEKS.CO.ID/Dok BNPB)
Penyaluran bantuan kepada warga di pengungsian daerah terisolir di Aceh Timur. (KONTEKS.CO.ID/Dok BNPB)
KONTEKS.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengupayakan penyaluran bantuan logistik ke wilayah terdampak banjir yang masih terisolir, di antaranya di Kabupaten Aceh Timur, Aceh.
 
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Jumat, 5 Desember 2025, mengatakan, BNPB dan pihak terkait terus berupaya menjangkau daerah-daerah terisolir.
 
Pada pekan ini, lanjut Abdul Muhari, BNPB, Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, bersama tim gabungan BPBD, TNI, Polri, serta Dinas Kesehatan menempuh jalur darat untuk mencapai dua lokasi yang masih sulit diakses.
 
 
"Gampong Arul Pinang di Kecamatan Peunaron dan Dusun Karang Kuda di Gampong Bunin, Kecamatan Serbajadi," ujarnya.
 
Dalam perjalanan menuju Gampong Arul Pinang, rombongan harus menghadapi tantangan berat. Saat tiba di Jalan Pereulak, Gampong Peunaron Lama, terdapat tiga titik longsor tebing yang letaknya berdekatan. 
 
"Material longsor menutup penuh akses jalan dan merusak sejumlah bagian badan jalan," katanya.
 
 
Sedangkan dua titik masih dapat dibersihkan dengan alat berat, namun satu titik longsor berukuran besar menyebabkan kerusakan parah sehingga tidak dapat dilalui kendaraan. 
 
"Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh sekitar 20 meter yang sepenuhnya tertutup lumpur," ujarnya.
 
Rute menuju Arul Pinang juga dipenuhi jalan bergelombang, amblas, dan sisa lumpur yang menunjukkan tingginya genangan banjir. 
 
 
Beberapa rumah warga bahkan tampak terpapar lumpur hingga mencapai atap setinggi tiga meter. Kondisi desa hingga kini masih belum dialiri aliran listrik maupun jaringan internet. 
 
"Ketersediaan air bersih dan bahan makanan semakin menipis, sementara kebutuhan obat-obatan, perlengkapan bayi, dan kebutuhan perempuan mendesak untuk segera dipenuhi," katanya.
 
Situasi serupa terjadi di Dusun Karang Kuda, Kecamatan Serbajadi, yang aksesnya terputus hampir satu pekan. 
 
 
Sekitar 75 rumah warga hancur akibat banjir besar. Meski tidak ada korban jiwa, warga mengalami trauma setiap kali hujan turun. 
 
Selama menunggu bantuan masuk, warga membangun tempat pengungsian mandiri menggunakan terpal. Adapun kebutuhan mendesak mencakup air bersih, pakaian, selimut, makanan siap saji, hygiene kit, susu bayi, serta obat-obatan.
 
 
Selain mendata korban dan kerusakan, rombongan juga membawa bantuan awal berupa masing-masing 1,5 ton beras dan obat-obatan untuk Kecamatan Peunaron dan Serbajadi. 
 
BNPB terus mendorong percepatan pemulihan akses agar distribusi logistik dapat masuk, listrik dan komunikasi kembali pulih dan posko-posko darurat segera berdiri, guna memastikan kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Artikel Terkait

Terkini

X