Sebanyak 22 unit jembatan darurat dibutuhkan, di antaranya di Kabupaten Agam, Pasaman, Pasaman Barat, Kota Pariaman, Padang Pariaman, Solok, Kota Padang, dan Tanah Datar.
"BNPB dan pemerintah daerah mengidentifikasi titik-titik terisolir di Kota Padang, Padang Pariaman, dan Agam," katanya.
Sementara itu, masih adanya daerah yang terisolir, BNPB bersama Basarnas dan TNI melanjutkan pengiriman bantuan melalui udara.
Hingga Rabu petang, pukul 18.00 WIB, bantuan pangan dan nonpangan seberat 6,5 ton didistribusikan ke wilayah Padang Pariaman, Agam, Solok, dan Pesisir Selatan.
Baca Juga: Korban Jiwa Bencana Sumut, Sumbar, Aceh Bakal Terima Santunan Rp15 Juta
Distribusi bantuan udara tersebut meliputi wilayah Kabupaten Agam 4,1 ton, Padang Pariaman 843 kg, Solok 808 kg, Kota Pariaman 430 kg, dan Pesisir Selatan 250 kg.
Jenis bantuan yang diberikan kepada warga terdampak bencana berupa sembako, biskuit, air mineral, makanan bayi, makanan dan susu kemasan, obat-obatan, pembalut, paket sandang, dan kasur lipat.
"Total berat bantuan pangan dan nonpangan yang telah didistribusikan melalui transportasi udara sejak 28 November hingga 3 Desember 2025 mencapai 18 ton," katanya.***
Artikel Terkait
32 Jenazah Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar Belum Teridentifikasi, Mayoritas Anak-anak
Desak Prabowo Tetapkan Bencana Nasional di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Amnesti Internasional: Jangan Takut Asing!
Komdigi dan Diskominfotik Perbaiki 154 BTS Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Sumbar
Sumbar Catat Kasus Demam Tertinggi di Pulau Sumatra Pasca-Bencana Banjir Bandang
BNPB: 25 Unit Alat Berat Perbaiki 555 Titik Jalan Rusak di Sumbar, 6,5 Ton Bantuan Didistribusikan