53 Orang Resmi Jadi Tersangka Kerusuhan Makassar, 11 Pelaku Masih di Bawah Umur

KONTEKS.CO.ID - Polrestabes Makassar resmi menetapkan sebanyak 53 orang sebagai tersangka kasus demo rusuh pada Agustus 2025 lalu. Yang mana 11 tersangka di antaranya masih di bawah umur.

"Sudah ada penambahan tersangka, kini totalnya menjadi 53 tersangka yang terdiri dari 43 orang dewasa dan 11 anak di bawah umur," ungkap Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Didik Supranoto, Selasa, 16 September 2025.

Para tersangka diduga terlibat aksi pembakaran dan penjarahan di gedung DPRD Kota Makassar, Sulsel dan pengrusakan dua pos polisi serta penganiayaan terhadap pengemudi ojek online.

Baca Juga: Mendagri Sebut Jumlah Kerugian Demonstrasi yang Rusak Fasum di Jakarta, Gedung DPRD di Makassar hingga Jambi

"Pertama penganiayaan ojol masih terus dilakukan penyelidikan, kemudian pengrusakan pos polisi ada 2 TKP, dengan tersangka empat orang, dan tersangka penghasutan satu orang," kata dia.

Polisi juga menetapkan tersangka pencurian ATM Bank Sulselbar sebanyak 10 orang. "Sementara untuk tersangka 11 anak di bawah umur diberikan perlakuan khusus. Empat anak ditangani UPTD PPA Makassar dan dua orang dikembalikan kepada orang tua," imbuh Didik.

Lebih lanjut Didik merinci masing-masing peran para tersangka yaitu 14 orang terlibat pengrusakan gedung DPRD Sulsel, dua orang kasus pengrusakan kantor Kejati.

Sedangkan tersangka pengrusakan dan pembakaran DPRD Makassar ada 18 orang dan 4 orang lainnya dalam kasus pencurian ATM Bank Sulselbar.

Baca Juga: Kementerian UMKM Perluas Akses Pembiayaan Wirausaha di Makassar Lewat EHF 2025

"Ini semua yang diamankan adalah pelaku tindak pidana dan bukan para pendemo," tegasnya.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya satu unit bajaj, sejumlah sepeda motor, barang hasil jarahan, ponsel, laptop hingga kulkas.

"Bajaj digunakan untuk mengangkut ATM Bank Sulselbar dengan total uang Rp320 juta yang dilakukan oleh 20 orang dan dibagi rata. Dari hasil itu, dipakai membeli barang-barang yang telah diamankan," bebernya.***