• Senin, 22 Desember 2025

Selain Intimidasi Mahasiswa dan Jurnalis, Staf FEB Universitas Brawijaya Ini Juga Lecehkan Etnis di Indonesia Timur

Photo Author
- Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:31 WIB
Seorang staf di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) Malang diduga melakukan aksi rasisme.
Seorang staf di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) Malang diduga melakukan aksi rasisme.

KONTEKS.CO.ID - Seorang staf di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) Malang melakukan aksi rasisme berupa pelecehan verbal terhadap etnis tertentu dari Indonesia Timur.

Perlakukan bernuansa SARA ini diterima oleh Guido Purwandito, salah seorang mahasiswa FEB UB di tengah aksi simbolik menolak kehadiran TNI menjadi pemateri PKKMABA FEB UB 2025 di Malang, Jumat 15 Agustus 2025.

Guido menceritakan, tatkala ia dan beberapa mahasiswa yang berada di luar barisan aksi simbolik sedang berbincang sesama peserta aksi dan pers peliput, seorang staf FEB UB yang menggunakan baju batik mendatangi mereka.

Awalnya, staf FEB UB tersebut bertanya apa yang dilakukan para mahasiswa. Setelah dijawab mahasiswa bahwa mereka sedang mengobrol, staf itu melontarkan pernyataan 'mahasiswa nggak ada kerjaan'.

Baca Juga: Polemik Apakah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Dikenai Royalti?

Karena merasa tidak paham maksud perkataan si staf, Guido menanyakan maksud pernyataan tersebut dan menjelaskan bahwa ia tengah menysuun skripsi dan hadir di aksi simbolik dalam kapasitas sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Ekonomi.

Saat Guido duduk, staf itu Kembali bertanya dari mana Guido berasal. "Saya tanya balik, kelahiran atau suku, Pak?" ujarnya kepada Konteks via telepon, Jumat malam.

"Kamu lahir di mana?" tanya staf itu lagi.

"Saya lahir di Papua, Pak," jawab Guido.

"Oh, pantasan nggak beretika," kata staf FEB UB yang belakangan diketahui bernama Eko Swasono Priyanto.

Berdasarkan penelusuran di laman FEB UB, Eko tercatat sebagai staf di Subbagian Umum dan Aset yang tugasnya di pelayanan transportasi yang bersifat kedinasan.

Baca Juga: 400 Ribu Orang Bakal Hadiri Pesta Rakyat HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Monas, Awas Macet!

Menurut Guido, Eko ini juga yang melakukan intimidasi dan upaya perampasan kamera jurnalis peliput dari LPM Indikator, Al Gregory.

"Orangnya sama," imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Terkini

X