Tagar dan slogan seperti “Pati Ora Sepele”, “Bumi Minatani Memanggil”, dan “Solidaritas dari Rakyat, oleh Rakyat, untuk Rakyat” mulai marak digunakan pendukung aksi.
Banyak pihak menilai gerakan ini sebagai contoh bahwa ketika rakyat bersatu, kebijakan yang dianggap merugikan dapat dibatalkan.
“Pati adalah bukti rakyat adalah tuan dari pejabat pemerintah,” kata seorang tokoh masyarakat.
Banyak warga menyebut aksi ini sebagai bukti nyata bahwa ketika rakyat bersatu, pejabat tak bisa berbuat apa-apa. Banyak warga Pati sengaja mudik untuk memenuhi tantangan bupati.
Aksi 13 Agustus diperkirakan menjadi salah satu demonstrasi terbesar di Pati dalam beberapa tahun terakhir.
“Semoga semangat ini menular ke seluruh negeri, agar tidak ada lagi pemimpin yang arogan kepada rakyatnya,” ujar seorang tokoh masyarakat.***