Dibalut dengan inovasi baru, Festival Juadah sepatutnya menjadi inovasi dalam penyelenggaraan kegiatan daerah yang mengangkat budaya lokal.
“Keterlibatan UMKM dalam festival ini menjadi nilai penting, sehingga ekonomi di Kabupaten Padang Pariaman dapat berkembang dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Budaya lokal dan UMKM adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Penggabungan keduanya, sudah dibuktikan dapat menjadi andalan bagi pemerintah daerah,” ujar Wamen Helvi.
Festival Juadah 2025 juga menjadi wajah ekonomi rakyat yang mungkin tak glamor, tapi mampu menghidupi banyak keluarga, sebuah tradisi yang terus hidup, menjadi denyut nadi ekonomi rakyat serta merupakan ruang sosial yang merangkul semua kalangan.
Baca Juga: Kisah Suami Istri Pedagang Sembako di Sibolga Bisa Naik Haji
Di tempat yang sama, Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, menambahkan bahwa Festival Juadah 2025 menjadi bentuk nyata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman untuk menghidupkan kembali budaya ini.
“Kami bertekad untuk menjadikan Kabupaten Padang Pariaman sebagai Kabupaten 100 Festival. Tanpa perlu ada sedikitpun APBD yang keluar untuk kegiatan festival yang digelar,” ujar Azis.***
Artikel Terkait
Wamen UMKM: Kampus Kunci Pengembangan Kewirausahaan, Konteks Transformasi Digital
Kementerian UMKM Gandeng YDBA Gelar ToT Lembaga Inkubator Demi Ekosistem Wirausaha Inklusif
Menteri UMKM Ajak Wisudawan Trisakti Jadi Generasi Wirausaha Inspiratif
Kondisi Global Tak Menentu, Menteri Maman Dorong Pengusaha UMKM Lakukan Diversifikasi Pasar
Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci Daya Saing UMKM Kuliner