Made lantas menegaskan, jika Dedi Mulyadi ingin para siswa tersebut belajar dengan baik dan tidak "nakal," yang pertama kali harus dilakukan adalah benahi sistem persekolahannya.
"Jangan potong anggarannya. Pekerjakan guru-guru yang baik -- yang bisa menerangkan matematika, fisika, kimia, biologi, sejarah, sosiologi, dan kewarganegaraan dengan baik dan menyenangkan," tuturnya.
Baca Juga: Menhan Ingin Bangun Pabrik Obat Lokal, Pengamat: Kurang Tepat dan Perlu Kajian Serius
Kemudian, berikan fasilitas bermain dan berolah raga yang memadai yang merangsang otak-otak muda para siswa berpikir dan mengolah tubuhnya sehingga semua hormon-hormonnya tumbuh dengan bagus.
"Hanya dengan cara seperti itu -- membuat tubuh dan otak anak-anak muda ini berfungsi dengan baik -- Anda akan menghasilkan generasi yang tidak korup seperti sebagian besar elit politik dan aparat-aparat kita," tulisnya.
"Sains mengajarkan berpikir rasional; permainan olah raga mengajarkan sportivitas yang elegan serta kejujuran," lanjutnya.
Baca Juga: GRIB Bermunculan di Daerah, Pecalang: Bali Tidak Butuh Ormas Luar!
Di sisi lain, Made juga mengakui jika barak militer TNI melatih fisik.
Namun, kata dia, fisik untuk membunuh dan menakut-nakuti.
"Tidak ada permainan di sana. Yang ada hanya kekerasan. Beda dengan orang main sepak bola misalnya. Anda berlatih spartan dan keras dalam permainan olah raga untuk menang secara jujur dan elegan," terangnya.
Made menegaskan, memasukkan anak-anak atau siswa nakal tersebut ke barak-barak militer TNI tidak akan membuatnya baik.
"Keluar dari sana mereka akan jadi preman-preman muda. Tentu mereka ini akan dibutuhkan Dedi Mulyadi ketika ia berkuasa kelak," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Airlangga Mundur, Golkar Pastikan Tetap Usung Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi di Pilkada 2024
Ini Fakta Penyegelan Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Milik EAL oleh Dedi Mulyadi
Harta Kekayaan Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat yang Ubah Hibisc Fantasy Jadi Hutan ini Punya 116 Sertifikat Tanah
Dedi Mulyadi Singgung Etika Terkait Liburan Bupati Lucky Hakim
Gubernur Kaltim Nyeletuk Sebut Kang Dedi Mulyadi sebagai 'Gubernur Konten' di Rapat Komisi II DPR