“Anggota di Wamena saya lagi suruh cari informasi karena katanya sudah ada yang dievakuasi,” ujarnya.
Sementara Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto mengakui, sudah ada laporan terkait penyerangan oleh KKB terhadap guru kontrak di Distrik Anggruk. Kejadian ini menewaskan enam orang tenaga pendidik.
Tapi untuk memastikan informasi ini, pihaknya bersama Pemda Yahukimo dan TNI masih akan melakukan penelusuran lebih lanjut.
Baca Juga: Pasar Keuangan Turki Terpuruk Akibat Krisis Politik dan Penahanan Ekrem Imamoglu
“Di wilayah itu tidak ada pos polisi. Memang informasinya sudah ada yang mengungsi, cuma saya belum bisa pastikan jumlahnya," kata Heru Hidayanto.
Selain itu, warga memang lebih memilih mengungsi ke Jayapura atau Wamena. Ini karena letak Distrik Anggruk sendiri lebih dekat dari dua wilayah itu ketimbang ke Distrik Dekai yang merupakan ibukota dari Kabupaten Yahukimo.
Dari laporan sementara, terungkap kalau tenaga guru kontrak dan nakes yang menjadi korban itu diserang saat berada di rumah. Penyerangan terjadi pada Jumat, 21 Maret 2025 sekitar pukul 16.00 WIT.***
Artikel Terkait
Kisah Inspiratif Bripda Annisa: Jembatan Antara Polri dan Masyarakat Papua, Bangun Kedamaian Melalui Ekonomi
Kunjungi Keluarga Korban Penganiayaan KKB, Polres Yahukimo Tegaskan Komitmen Usut Kasus Hingga Tuntas
Personel Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 Bagikan Susu ke Generasi Penerus di Papua
Satgas Ops Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB Yalimo, Amankan Dua Senjata Api dan Amunisi
Belasan Pelajar Demo Tolak Makan Bergizi Gratis di Papua Ditangkap Polisi
2 Pendaki yang Meninggal Dunia di Puncak Gunung Carstensz Papua Diterbangkan ke Jakarta