Keberhasilan di pasar luar negeri menjadi penyeimbang yang kuat terhadap penurunan penjualan domestik dan menunjukkan bahwa transformasi BYD menjadi pemain otomotif global berhasil.
Baca Juga: Belasan Ribu Warga Agam Masih Mengungsi, Puluhan Dapur Umum Pasok Kebutuhan Makananan
Sepanjang tahun ini, perusahaan telah mengirimkan 912.911 kendaraan ke luar negeri dari Januari hingga November, meningkat 153,55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Data penjualan berbagai jenis EV menunjukkan dari mana hambatan tersebut berasal. Lini produk BYD terbagi antara EV bertenaga baterai dan hibrida plug-in.
Penjualan BEV penumpang cukup kuat, mencapai 237.540 unit - peningkatan 19,93% year-on-year (yoy) dan lonjakan 6,73% dari Oktober. Namun, kondisinya sangat berbeda untuk PHEV.
Baca Juga: Bali Target Empuk Sindikat Narkoba International karena Harga Kokain Selangit
BYD menjual 237.381 PHEV penumpang pada bulan November. Segmen ini mengalami penurunan year-on-year yang signifikan sebesar 22,41%.
Yang lebih buruk bagi perusahaan adalah penurunan penjualan PHEV selama delapan bulan berturut-turut dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Penjualan PHEV memang mengalami peningkatan sebesar 10,77% dari bulan Oktober, tetapi penurunan tahunan ini menunjukkan bahwa pengemudi di pasar domestik BYD mungkin mulai beralih ke BEV murni atau mungkin beralih ke merek pesaing. ***
Artikel Terkait
Deretan Mobil Listrik yang Jadi Pesaing BYD Atto 1: Spesifikasi dan Fitur Terbaru
K-Car Pertama BYD 'Racco' Resmi Ditawarkan Seharga Rp200 Jutaan
Laba BYD di Kuartal 3 Tahun 2025 Menukik Tajam
Spesifikasi BYD Atto 3: SUV Listrik Futuristik dengan Performa Tangguh, Cek Keunggulannya
Ternyata Segini Kecanggihannya! BYD Atto 1 Hadir dengan Desain Kompak dan Performa Andal