KONTEKS.CO.ID - Mitsubishi XForce hadir bukan hanya sebagai SUV bergaya modern, tapi juga menawarkan pengalaman berkendara yang stabil dan aman berkat teknologi canggih Active Yaw Control (AYC).
Fitur ini bekerja secara pintar untuk menjaga mobil tetap “nempel” di aspal saat menikung, bahkan di kecepatan tinggi.
Dengan kombinasi desain tangguh, mode berkendara pintar, dan sistem pengendalian stabilitas yang presisi, XForce membuktikan diri sebagai salah satu SUV paling adaptif di kelasnya.
Baca Juga: Di Balik Anjloknya Laba 89 Persen, Emiten VKTR Justru Banjir Pesanan Truk Sampah Listrik IKN dan DKI
Rahasia AYC, Sistem yang Bikin XForce Tetap Stabil di Tikungan
Fitur Active Yaw Control (AYC) merupakan teknologi pengendalian stabilitas khas Mitsubishi yang berfungsi menjaga keseimbangan mobil saat menikung dengan mengatur distribusi torsi ke roda serta pengereman secara otomatis.
Rifat Sungkar, pereli nasional sekaligus Brand Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia, menjelaskan bahwa sistem ini menjadi lapisan keamanan tambahan di atas sistem konvensional seperti Traction Control dan Automatic Stability Control (ASC).
“AYC itu sistem yang advance. Kalau ASC berfungsi mencegah roda selip dan menjaga traksi, AYC memastikan mobil tidak limbung di kecepatan tertentu. Jadi proteksinya double untuk stabilitas,” ujar Rifat.
Baca Juga: Laptop Menyala Jatuh ke Ruang Kargo, Pilot United Airlines Panik Langsung Putar Balik ke Bandara
Lebih lanjut, ia menggambarkan bagaimana AYC bekerja seperti “otak tambahan” yang selalu aktif membaca kondisi kendaraan.
“Begitu mobil mulai kehilangan arah atau beban tidak seimbang, AYC langsung menyesuaikan tenaga dan pengereman di setiap roda. Jadi, mobil seperti punya insting sendiri untuk tetap stabil,” tambahnya.
Lebih Responsif Saat Menikung
Salah satu efek paling terasa dari fitur AYC adalah peningkatan respons kemudi.
Baca Juga: Terjawab Kenapa Mobil CBU Lama Sampai: Wajib Lolos Uji Tipe, Pakai Ban SNI, dan Bebas Huruf Jepang.
Saat pengemudi memutar setir, arah gerak mobil terasa lebih presisi dan tidak membuang keluar jalur (oversteer).
“Saat menikung cepat, mobil benar-benar terasa ‘nempel’. Tidak limbung, tidak melintir. Rasanya kayak mobil tahu ke mana kita mau belok,” ujar Rifat sambil menjelaskan pengalaman pribadinya saat mengetes XForce di lintasan berkelok.
Sistem ini mengatur gaya dorong antar roda sehingga beban kendaraan terbagi merata.
Hasilnya, mobil tidak hanya lebih stabil, tetapi juga terasa lebih terkendali dan menyatu dengan perintah pengemudi.
Baca Juga: Bongkar Korupsi Minyak Mentah Pertamina Riza Chalid Dkk, Kejagung Periksa 2 Orang Saksi
Empat Mode Berkendara, Siap di Segala Medan
Mitsubishi XForce dibekali empat mode berkendara yang terintegrasi dengan sistem AYC, yakni Normal, Wet, Gravel, dan Mud.
Setiap mode punya karakter dan respons berbeda yang menyesuaikan kondisi jalan.
Rifat menjelaskan, “Kalau mode Wet itu sistemnya lebih protektif, throttle dibatasi supaya mobil nggak gampang spin di jalan licin. Sedangkan di mode Gravel, setir dibuat lebih berat agar kontrol tetap mantap di jalan berpasir.”
Baca Juga: Mulai Gen Z hingga Wisata Ramah Muslim, Ini 3 Tren Dunia yang Jadi Fokus Pariwisata Indonesia
Berikut karakteristik singkat tiap mode:
Normal Mode: untuk penggunaan harian di jalan perkotaan.
Wet Mode: menjaga traksi di jalan basah agar tidak mudah tergelincir.
Gravel Mode: meningkatkan stabilitas di jalan berbatu atau berpasir.
Baca Juga: Gubernur Jakarta Pramono Buka Peluang JakLingko Tak Lagi Gratis, Pengamat Usul Tarif Seribu Perak!
Mud Mode: menjaga cengkeraman ban di tanah becek atau licin.
AYC akan menyesuaikan kinerjanya secara otomatis, menggabungkan data dari sensor ABS, throttle, putaran mesin, hingga sudut kemudi untuk memastikan mobil selalu dalam kendali optimal.
Artikel Terkait
Geely Starray EM-i: SUV Hybrid Canggih dengan Performa Efisien dan Desain Futuristik
Honda Super One Siap Gebrak RI Tahun Depan, Mobil Listrik Mungil Penerus Brio yang Bikin Penasaran
Daihatsu Midget X, Reinkarnasi Bemo Legendaris dalam Wujud Mobil Listrik Masa Depan
Hyundai EO Resmi Mengaspal, Jarak Tempuh 540 Km Dibanderol Murah: Rp200 Jutaan
Terjawab Kenapa Mobil CBU Lama Sampai: Wajib Lolos Uji Tipe, Pakai Ban SNI, dan Bebas Huruf Jepang.