KONTEKS.CO.ID - Mitsubishi Motors tengah menghadapi tekanan berat di pasar otomotif Indonesia dan Thailand.
Itu akibat lesunya permintaan dan meningkatnya persaingan dari produsen mobil asal China.
Hal ini diungkapkan Presiden sekaligus CEO Mitsubishi Motors, Takao Kato, dalam wawancara dengan Nikkei Asia di Jakarta, pekan lalu, di sela-sela peluncuran produk baru.
"ASEAN adalah pasar paling penting bagi Mitsubishi Motors. Tahun lalu, kawasan ini menyumbang 30 persen dari total penjualan global," ujar Kato.
Baca Juga: Mitsubishi All New Destinator 2025: SUV 7-Seater Tangguh dan Modern
Ia menegaskan perusahaan akan memusatkan sumber daya manajemen ke kawasan Asia Tenggara.
Walau sudah jelas mereka menghadapi tantangan ekonomi dan kompetisi yang semakin tajam di dua pasar utamanya.
Laporan keuangan Mitsubishi untuk tahun fiskal 2024 mencatat penurunan signifikan di Indonesia dan Thailand.
Penjualan di Thailand anjlok 25 persen, sementara di Indonesia turun 13 persen dibanding tahun sebelumnya.
Baca Juga: Mitsubishi Destinator Resmi Meluncur! SUV Keluarga Punya Fitur Rahasia
Pelemahan nilai tukar baht dan daya beli yang stagnan turut memperburuk kinerja bisnis mereka di kawasan tersebut.
Sebaliknya, Mitsubishi mencatat pertumbuhan positif di Vietnam dan Filipina.
Di Filipina, penjualan mencapai rekor tertinggi sebesar 91.639 unit pada tahun fiskal 2024, naik 12 persen dari tahun sebelumnya.
Di Vietnam, perusahaan menjual 43.065 unit dan ini merupakan angka tertinggi sejak 2022.
Artikel Terkait
Wuling Motors Resmi Luncurkan New Almaz RS, Intip Fitur Modern dan Harganya
General Motors PHK 1.295 Pekerja di 2 Pabrik Michigan
Sambut Libur Natal dan Tahun Baru, MMKSI Sebar 5 Posko Siaga Mitsubishi Motors
Awal 2025, MMKSI Langsung Geber Tambah Diler Mitsubishi Motors di Bengkulu