5 Alasan Jangan Buru-buru Beli Mobil Listrik: Ulasan Kritis Chris Delano Viral di YouTube

Salah satu kekhawatiran terbesar konsumen adalah soal harga jual kembali mobil listrik yang masih belum stabil.

“Harga jual bekas mobil listrik masih abu-abu,” jelasnya.

Faktor degradasi baterai, kurangnya minat pasar mobil bekas listrik, dan cepatnya perkembangan teknologi membuat kendaraan ini sulit diprediksi nilai depresiasinya.

4. Biaya Penggantian Baterai yang Tinggi

Baca Juga: Penjelasan Istana Terkait Penunjukan 24 Nama Calon Dubes, Karier dan Profesional

Meski hemat bahan bakar, penggantian baterai menjadi biaya tersembunyi yang harus diantisipasi di masa depan.

“Hidden cost jangka panjang harus disiapkan untuk penggantian baterai,” kata Chris.

Biaya untuk satu unit baterai bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, apalagi jika masa garansi telah habis.

5. Belum Cocok untuk Semua Gaya Hidup

Baca Juga: KPK Geledah Dinas PUPR Mandailing Natal, Penyidik Sita Berkas Penting Terkait Dugaan Korupsi Topan Obaja Putra Ginting

Tak semua orang cocok menggunakan mobil listrik, terutama mereka yang sering bepergian jarak jauh, tinggal di daerah terpencil, atau tidak memiliki akses listrik yang memadai.

“Mobil listrik tidak cocok untuk semua gaya hidup,” kata Chris.

Penyeimbang di Tengah Euforia

Ulasan kritis Chris Delano ini hadir sebagai penyeimbang di tengah euforia dan kampanye besar-besaran mobil listrik di Indonesia.

Baca Juga: KPK Kemungkinan Periksa Gubernur Khofifah di Jawa Timur, Ini Sebabnya

Ia mengingatkan bahwa konsumen perlu memahami konsekuensi nyata dari penggunaan mobil listrik sebelum tergoda oleh tren atau subsidi semata.

Meski kendaraan listrik diakui ramah lingkungan, konsumen tetap harus mengambil keputusan dengan pertimbangan matang, termasuk soal biaya jangka panjang, infrastruktur, dan gaya hidup pribadi.***