• Minggu, 21 Desember 2025

Penjelasan Istana Terkait Penunjukan 24 Nama Calon Dubes, Karier dan Profesional

Photo Author
- Selasa, 8 Juli 2025 | 14:06 WIB
Fit and proper tes calon dubes oleh Komisi I DPR RI, Istana jelaskan soal 24 nama yang ditunjuk Presiden Prabowo (Foto: Istimewa)
Fit and proper tes calon dubes oleh Komisi I DPR RI, Istana jelaskan soal 24 nama yang ditunjuk Presiden Prabowo (Foto: Istimewa)

KONTEKS.CO.ID - Sebanyak 24 daftar nama calon Duta Besar (Dubes) luar biasa, dan berkuasa penuh untuk mewakili Indonesia di beberapa negara sahabat telah diserahkan Presiden Prabowo ke DPR.

Seluruhnya kini telah usai menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi mengatakan, penunjukan 24 nama Dubes tersebut sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden.

Baca Juga: Tur Dunia BLACKPINK Resmi Dimulai! Konser di Goyang Full Artis Top Korea, Siapa Saja?

Dikatakan Hasan, penunjukan juga dilakukan dengan mempertimbangkan situasi Global.

"Kalau penunjukkan Duta Besar itu kan memang hak prerogatif Presiden. Pertimbangannya tentu banyak. Termasuk juga pertimbangan situasi Global, tentu juga menjadi pertimbangan besar dari Presiden Prabowo," kata Hasan saat Konferensi Pers, Selasa 8 Juli 2025.

Hasan menjelaskan, dari 24 nama yang diajukan, 18 di antaranya berasal dari jalur karier yakni, diplomat profesional di lingkungan Kementerian Luar Negeri.

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah! Kevin Diks Resmi Wakili Indonesia di Bundesliga

Kemudian sisanya berasal dari kalangan non-karier yang dinilai memiliki kapasitas strategis.

"Ada sisanya itu orang-orang yang dianggap punya kemampuan, punya modal sosial, punya keluwesan, punya kelincahan, banyak network di negara yang bersangkutan," tuturnya.

"Jadi kalau berbasis integritas, kompetensi, pengalaman tidak melulu harus karier, tapi kompetensi, networking, tahu seluk beluk sebuah negara itu menjadi pertimbangan penting juga untuk menunjuk seorang duta besar," imbuhnya.

Dikatakan, posisi-posisi yang kini diisi merupakan pos-pos penting yang sebelumnya telah kosong cukup lama dan harus segera diisi.

Baca Juga: KPK Geledah Dinas PUPR Mandailing Natal, Penyidik Sita Berkas Penting Terkait Dugaan Korupsi Topan Obaja Putra Ginting

"Memang posisi-posisi yang diisi ini memang posisi-posisi yang sudah kosong, bahkan beberapa sudah lama kosong. Jadi memang harus diisi," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X