KONTEKS.CO.ID - Polytron, produsen elektronik asal Indonesia, merambah bisnis mobil listrik dengan meluncurkan G3, sebuah SUV listrik ukuran menengah.
G3 menjadi mobil listrik pertama dari merek Indonesia, tetapi bukan mobil listrik hasil desain atau rekayasa asli Polytron.
Mobil listrik G3 adalah versi rebadge dan berganti nama dari EV6 milik produsen mobil asal China, Skyworth.
Polytron melakukan perubahan pada desain fascia depan dan menambahkan gril atas agar tampak lebih konvensional dan khas.
Tentunya, merek di bagian depan, belakang, dan interior kendaraan juga telah diganti.
Polytron mengimpor G3 dalam bentuk paket CKD (completely knocked-down) dari China, dan dirakit secara lokal oleh manufaktur kontrak Handal Motor di fasilitasnya di Purwakarta, Jawa Barat.
Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan G3 mengandung 40 persen komponen lokal.
Perusahaan menargetkan penjualan sebanyak 1.500 unit hingga akhir tahun ini.
Volume yang rendah ini menunjukkan lokalisasi yang lebih dalam mungkin belum masuk akal untuk saat ini.
G3 dibekali motor listrik di bagian depan yang menghasilkan tenaga 150 kW dan torsi 320 Nm, serta menggunakan baterai LFP berkapasitas 52 kWh.
Mobil ini mampu melaju dari 0 ke 100 km/jam dalam 9,6 detik dengan kecepatan maksimum 150 km/jam.
Berdasarkan standar CLTC, mobil ini mampu menempuh jarak 402 km dalam sekali pengisian daya penuh.
Polytron menawarkan G3 dalam dua varian: standar dan G3+.
Varian standar menggunakan onboard charger 6,6 kW, sementara G3+ menggunakan onboard charger 11 kW.
Artikel Terkait
Polytron G3 dan G3 Plus Resmi Mengaspal, Spek Mobil Listrik Pertama Indonesia Nggak 'Kalengan'
Pertarungan SUV Listrik 2025: Polytron G3 Tantang Chery Omoda E5 dan BYD Atto 3