Perusahaan menyatakan baterai 52 kWh pada G3 dapat diisi penuh dalam waktu kurang dari lima jam, dan kurang dari tiga setengah jam pada G3+.
Namun, dalam pernyataan itu tidak disebutkan kisaran persentase pengisian daya yang dimaksud.
Dengan pengisi daya DC, pengisian dari 20 persen ke 70 persen dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 35 menit.
Polytron berencana membangun delapan diler kendaraan tahun ini di Indonesia, yaitu Jakarta, Semarang, Bandung, dan Surabaya (dua diler).
Polytron menawarkan G3 Rp419 juta (sekitar 22.500 euro) dan G3+ Rp459 juta (sekitar 24.600 euro).
Perusahaan juga menawarkan opsi Battery-as-a-Service (BaaS), yang menurunkan harga kendaraan menjadi Rp299 juta (sekitar 12.300 euro) untuk G3 dan Rp339 juta (sekitar 18.200 euro) untuk G3+.
Dalam skema kepemilikan ini, pelanggan membayar biaya berlangganan baterai minimum sebesar Rp1,2 juta per bulan (sekitar 64 euro), dengan tarif Rp800 (sekitar 0,04 euro) per 1.500 km.***
Artikel Terkait
Polytron G3 dan G3 Plus Resmi Mengaspal, Spek Mobil Listrik Pertama Indonesia Nggak 'Kalengan'
Pertarungan SUV Listrik 2025: Polytron G3 Tantang Chery Omoda E5 dan BYD Atto 3