Ia menekankan pentingnya adaptasi, meski ingin mencoba langsung sebelum memberi penilaian penuh.
Salah satu tantangan utama adalah perbedaan karakter shuttlecock sintetis.
Lintasan terbang dan daya tahan mungkin berbeda dibanding shuttlecock bulu unggas.
Dengan begitu pemain harus menyesuaikan strategi dan teknik mereka di lapangan.
Baca Juga: Jumlah Bulu dalam Shuttlecock Bulu Tangkis Harus 16, Ini Alasannya
Shuttlecock sintetis juga dianggap solusi jangka panjang yang berkelanjutan, sekaligus menempatkan pemain di persimpangan antara tradisi dan inovasi.
BWF berharap transisi ini bisa berjalan mulus tanpa mengganggu kualitas permainan. Langkah ini juga dinilai penting untuk menjaga kelancaran latihan dan kompetisi di masa depan.***