Ia terus menekan lewat permainan cepat di depan net dan adu reli panjang yang memancing emosi lawan.
Skor terus ketat hingga menjelang akhir.
Baca Juga: PN Jakpus: Vonis Tom Lembong Murni Fakta Hukum, Tak Ada Intervensi dan Tekanan
Alwi bahkan sempat memperkecil jarak poin dan membuka harapan akan kejutan besar.
Tapi pengalaman Kunlavut di level elite bicara lebih banyak.
Ia tampil lebih kalem di poin-poin krusial, menutup celah, dan memanfaatkan momen penting untuk menutup laga dengan skor 21-18 di gim penentuan.
Gugur di Babak Pertama, Tapi Alwi Dapat Panggung Internasional
Baca Juga: AgenBRILink Catat Lonjakan Luar Biasa Paruh Pertama 2025
Kekalahan ini memang membuat langkah Alwi terhenti lebih awal dari harapan.
Tapi penampilannya, khususnya di gim pertama, patut diapresiasi.
Menghadapi pemain terbaik dunia dan mampu merebut satu gim secara dominan bukan hal sepele—ini sinyal positif bagi masa depan tunggal putra Indonesia.
China Open 2025 sendiri adalah turnamen Super 1000 dengan total hadiah 2 juta dolar AS, menjadikannya salah satu event paling bergengsi dalam kalender BWF.
Baca Juga: Presiden Prabowo: Beras Oplosan Jadi Beban Berat Masyarakat dan Pemerintah
Diselenggarakan dari 22 hingga 27 Juli, turnamen ini jadi medan penting bagi para pemain papan atas dunia untuk mengumpulkan poin menuju World Tour Finals.
Alwi boleh gugur, tapi catatan ini akan jadi modal besar untuk turnamen selanjutnya.
Konsistensi dan pengalaman bertanding di level tertinggi adalah hal yang harus terus diasah.