• Senin, 22 Desember 2025

Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023: Apri/Fadia Melawan Tekanan Dalam

Photo Author
- Rabu, 16 Agustus 2023 | 11:11 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti bersiap untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023. (Foto: PBSI)
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti bersiap untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023. (Foto: PBSI)

KONTEKS.CO.ID – Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti bersiap untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.


Namun sebelum terjun di Kejuaraan Dunia, Apri/Fadia harus menyelesaikan pekerjaan rumah mereka terlebih dulu. Apakah itu?


Apri/Fadia mengatakan bahwa mereka memusatkan fokus untuk mengontrol tekanan dari diri sendiri saat bertempur di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.


Perlu diketahui, Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023, akan digelar dari Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, 21-27 Agustus 2023.


Tekanan dari diri sendiri inilah yang telah dipelajari oleh ganda putri Indonesia tersebut dari beberapa turnamen terakhir yang mereka lalui, termasuk terakhir saat berlaga pada Japan Open 2023 dan Australia Open 2023.


"(Evaluasi) Pastinya dari sisi pikiran dan mental. Kami siapkan pola permainan, banyak pelajaran yang kami ambil dari dua turnamen kemarin,” beber Apriyani Rahayu seperti dilaporkan Antara.


Lalu komunikasinya lebih luas lagi dengan Fadia, dan harapannya itu semua bisa kami bawa nanti (ke Kejuaraan Dunia)," tutur pebulutangkis berusia 25 tahun itu.




-
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti bersiap untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023. (Foto: PBSI)

Apriyani juga mengungkapkan, salah satu hal yang mereka tengah hadapi adalah cara komunikasi untuk bersama-sama menyelesaikan masalah.


"Masalahnya lebih ke diri sendiri, perjuangan dan kesulitan kami masing-masing berbeda dan tidak bisa kita samakan. Saya tidak bisa samakan kesulitan saya dengan Fadia, dan sebaliknya,” ujar Apriyani.


Bagaimana caranya kita keluar dari (struggle) masing-masing tapi dengan kerja sama. Tidak bisa sendiri-sendiri. Kami sudah ngobrol dan harapannya bisa jadi kekuatan buat satu sama lain," kata pebulutangkis kelahiran Konawe tersebut.


"(Komunikasinya) Ada missed saja. Kadang kami tidak bisa bicarakan, jadi kurang ketemu, walaupun kami satu tujuan tapi caranya beda," urai Fadia menimpali.


Adapun pasangan ganda putri peringkat ke-12 dunia itu pun sepakat, kesulitan ini merupakan sebuah fase untuk maju lebih jauh sebagai atlet.


Apriyani juga menyatakan, satu tahun bersama Fadia berlangsung begitu cepat dan masih banyak hal untuk dilalui bersama-sama di karier profesional mereka.


"(Masalah) Baru terlihat di fase seperti ini. Coba kalau kita di fase yang menang dan juara terus, mungkin kami tidak akan merasakan fase ini,” ucap Apriyani lagi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Siap Bangun

Tags

Terkini

X