KONTEKS.CO.ID – Hasil Tour de France 2023 Etape 18 telah diketahui dan untuk ulasan selengkapnya bisa disimak di dalam artikel berikut ini.
Hasil Tour de France 2023 Etape 18 diperoleh setelah para pembalap menyelesaikan lomba kategori datar melintasi Moutiers ke Bourg-en-Bresse sepanjang 185 km di Prancis, pada Kamis, 20 Juli 2023.
Peloton besar salah strategi
Apa imbalan para sprinter karena selamat dari etape pegunungan? Memiliki kursi terbaik di rumah untuk menyaksikan pelarian yang berbuah kemenangan mengejutkan di Etape 18.
Kasper Asgreen mengakhiri perburuan tim Soudal-QuickStep untuk meraih kemenangan di Tour de France (TdF) 2023 setelah membuktikan yang tercepat dari kuartet pelarian pemberani.
Sementara Jonas Vingegaard tetap tegak untuk membuatnya hanya berjarak tiga etape dari gelar Tour keduanya, menyamai pencapaian rivalnya, Tadej Pogacar.
Di Tour terkadang hal yang mustahil terjadi. Bukan karena Jonas Vingegaard kehilangan cengkeraman jersey kuning hanya empat hari dari parade kemenangan di Champs-Elysee di Paris, karena itu tidak akan terjadi di Etape 18 yang datar ke Bourg-en-Bresse.
Hal yang mustahil tapi terjadi itu adalah bagaimana dengan empat pembalap yang memisahkan diri, menahan peloton untuk menolak kesempatan bagus bagi sprinter untuk berjuang demi kemenangan.
Melawan segala rintangan, Kasper Asgreen dari Denmark (Soudal-QuickStep) muncul sebagai pemenang.
Tetapi kemenangannya sebagian besar berkat tarikan yang luar biasa dari sesama pelarian Victor Campenaerts (Lotto Dstny) saat peloton (rombongan besar pembalap) bernapas di leher kuartet para pembalap yang melarikan diri di posisi terdepan.
Rekan setim Campenaert, Pascal Eenkhoorn, bersaing dengan Asgreen tetapi hanya bisa menempati posisi kedua di depan Jonas Abrahamsen (Uno-X) dari Norwegia, saat Campenaerts dari Belgia ditelan oleh kawanan di belakang jelang garis finis.
Keuntungan dari para pembalap yang melarikan diri tidak pernah lebih dari 1 menit 15 detik karena tim sprinter dalam peloton besar mempertahankan tiga – lalu empat – pembalap di depan dengan ketat. Tapi begitu Eenkhoorn akhirnya berhasil bergabung, kuartet tersebut memiliki dorongan baru dan mampu melakukan time trial kolektif hingga selesai.
Pemegang jersey hijau, Jasper Philipsen (Alpecin-Deceuninck), sekali lagi mengungguli sprinter saingannya - tetapi hanya untuk tempat keempat dan bukan kemenangan Etape kelima yang diharapkan oleh pembalap Belgia itu setelah bab Pegunungan Alpin yang melelahkan dari balapan ini.
"Kami memiliki pemahaman yang baik satu sama lain sehingga kami memutuskan untuk melakukannya dengan sangat mudah," kata Campenaerts setelah lomba Etape 18, mengklaim peloton "tidak memainkan strategi dengan sangat cerdas" dengan menjaga jarak satu menit untuk sebagian besar lomba.
“Itu memungkinkan pembalap untuk melarikan diri dan itulah taktik kami – kami mengirim Pascal, dan sejak saat itu kami berkata, 'Sekarang, ayo pergi!' Kami berhasil bertahan, tetapi kami tidak menang,” imbuh Campanaerts seperti dilaporkan Eurosport.