KONTEKS.CO.ID - Update terbaru ranking BWF 2025 akhirnya rilis untuk pekan ke-48 per 25 November 2025, dan para fans badminton langsung rame membahas posisi atlet-atlet Indonesia.
Setelah Australia Open 2025, Federasi Bulu Tangkis Dunia kembali memperbarui daftar peringkat global yang menentukan peta persaingan menuju turnamen besar tahun depan.
Di tunggal putra, dominasi masih dipegang Shi Yu Qi dari China yang bertengger di posisi puncak dengan 112.047 poin.
Sementara sektor tunggal putri tetap dikuasai An Se Young dari Korea Selatan dengan koleksi 113.770 poin, stabil, konsisten, dan masih jadi pemain yang paling ditakuti.
Ganda putra juga tak kalah panas. Pasangan Korea Selatan Kim Won Ho-Seo Seung Jae masih kokoh di posisi pertama dengan 116.605 poin.
China pun mendominasi sektor ganda putri lewat Liu Sheng Shu-Tan Ning yang memimpin dengan 110.884 poin.
Sementara itu, dari sektor ganda campuran, China sekali lagi menjaga tren positif lewat Jiang Zhen Bang-Wei Ya Xin yang merajai ranking dengan 100.552 poin.
Lalu, bagaimana posisi para pemain Indonesia setelah pembaruan ini? Yuk cek satu per satu!
Baca Juga: Respons Luhut Pandjaitan soal Polemik Bandara IMIP: Legal atau Anomali?
Update Ranking BWF 2025
Peringkat Tunggal Putra
- Shi Yu Qi (China) – 112.047
- Anders Antonsen (Denmark) – 98.313
- Kunlavut Vitidsarn (Thailand) – 96.179
- Jonatan Christie (Indonesia) – 84.124
- Li Shi Feng (China) – 82.728
- CHOU Tien Chen (China Taipei): 80.989 poin
- Alex LANIER (Prancis): 72.611 poin
- Christo POPOV (Prancis): 70.690 poin
- Kodai NARAOKA (Jepang): 69.254 poin
- LOH Kean Yew (Singapura): 65.709 poin
Baca Juga: Kenaikan Harga BBM 1 Desember: Pertamax Rp12,7 Ribu, Solar Ikut Terkerek, Pertalite Tetap Rp10 Ribu
Artikel Terkait
Negosiasi Alot, Danantara Incar 25-30 Persen Saham Proyek Raksasa Lotte Chemical di Cilegon
Wow! BPI Danantara Ajukan Dua Bidang Tanah di Mekkah untuk Proyek Kampung Haji Indonesia
Minat Investor Tinggi, Danantara Beri Sinyal Kuat Bakal Terbitkan Lagi Patriot Bond
CSED INDEF: Danantara Perlu Perkuat Lembaga Keuangan Syariah
Peneliti CSED INDEF Minta Danantara Jangan Hanya Diposisikan Sebagai Superholding Finansial, Ini Penjelasannya