Indonesia Tidak Khawatir dengan Sanksi dari IOC, Menpora Beri Penegasan

KONTEKS.CO.ID - Pemerintah Indonesia mempertahankan sikap kendati ada sanksi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Sanksi itu adalah merekomendasikan agar tidak ada ajang olahraga internasional yang digelar di Indonesia.

Rekomendasi itu muncul setelah Indonesia melarang keikutsertaan atlet Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta, 19-25 Oktober.

Baca Juga: Luhut Sebut Terima Proyek Kereta Cepat Whoosh Sudah Busuk, China Buka Suara

Menpora Erick Thohir menegaskan tanggapan Indonesia terhadap IOC berlandaskan pada UUD 1945.

“Kemenpora sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia, menjunjung tinggi prinsip menjaga keamanan, ketertiban umum, dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan acara internasional,” kata Erick dalam pernyataannya.

“Langkah ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sekaligus berpijak pada UUD 1945 yang mewajibkan Indonesia untuk turut serta memelihara ketertiban dunia.”

Baca Juga: Ranking WTA Janice Tjen Melesat Seusai Samai Prestasi Yayuk Basuki dan Angelique Widjaja

Erick menambahkan pemerintah tetap teguh pada pendiriannya meskipun ada rekomendasi dari IOC.

Indonesia pun meyakini olahraga harus terus menjadi cerminan kebanggaan nasional serta partisipasi global.

“Pernyataan IOC tidak membuat kami khawatir,” ujarnya.

Baca Juga: Kemlu RI Tegaskan Isu Korea Utara Tidak Akan Dibahas di KTT APEC Korsel

“Indonesia akan terus berperan aktif dalam dunia olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun global agar para atlet kita bisa mewakili kekuatan dan semangat bangsa di mata dunia.”

Dewan Eksekutif IOC pada Rabu sebelumnya mengumumkan penangguhan seluruh pembahasan dengan Indonesia terkait penyelenggaraan ajang olahraga Olimpiade di masa depan, termasuk Olimpiade dan Youth Olympic Games.***