KONTEKS.CO.ID - Hingga 1925 bermain bulu tangkis di Denmark hanya kegiatan yang dilakukan di halaman rumah.
Namun semua mulai berubah pada suatu hari musim panas 1925 di Skovshoved.
Mereka membangun aula baru saat anggota klub bermain tenis, tetapi lapangannya terlalu kecil, sehingga mereka membuat aturan sendiri.
Ketua klub Skovshoved saat itu mengetahui ada permainan mirip tenis yang dimainkan di Inggris, permainan itu adalah bulu tangkis!
Sekitar dua tahun berselang datanglah Mayor J.C.M. McCullum dari Republik Irlandia bersama Strollers, tim bulu tangkis keliling miliknya.
Mereka datang untuk mengajarkan cara bermain bulu tangkis yang benar.
Baca Juga: Ganda Putra Rian dan Rahmat Singkirkan Unggulan Kedua Denmark Open 2025, Begini Komentarnya
Saat tiba di Esbjerg pada 24 Oktober, petugas bea cukai pun belum pernah melihat atau mendengar tentang shuttlecock seperti itu dan sempat menolak masuk.
Akhirnya, para Strollers harus mendemonstrasikan penggunaan shuttlecock, yang berakhir dengan petugas bea cukai ikut bermain sendiri.
Strollers itu kemudian menjadwalkan sesi siang dan malam hari dan terbuka buat penonton.
Baca Juga: Minta Gaji dan Jet Pribadi, Ayah Lamine Yamal Dituding Ganggu Fokus Anak di Barcelona
Sayangnya sesi siang tidak berjalan sesuai harapan karena hanya enam penonton. Mereka lalu membatalkan sesi malam karena hanya ada empat penonton.
Namun tidak disangka empat penonton itu maju sebagai pengganti dan sesi malam tetap digelar.
Artikel Terkait
Lupakan Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia! Saatnya Dukung 6 Pebulu Tangkis RI Hari Ini Berlaga di Denmark Open 2025
Hasil Denmark Open 2025: Putri KW Permak Pemain India, ehh Gregoria Dilumat Pebulu Tangkis Tak Dikenal
Start Mulus, Fajar Alfian dan Shohibul Fikri Diminta Konsisten di Denmark Open 2025
Menilik Harga Raket Milik Anders Antonsen, Andalan Tuan Rumah di Denmark Open 2025
Ganda Putra Rian dan Rahmat Singkirkan Unggulan Kedua Denmark Open 2025, Begini Komentarnya