• Minggu, 21 Desember 2025

Terpukul Gagal Pertahankan Piala Suhandinata, Ini Janji Ubed dan Koh Didi untuk Indonesia

Photo Author
- Minggu, 12 Oktober 2025 | 18:35 WIB
Tim bulu tangkis junior Indonesia gagal mempertahankan gelar Piala Suhandinata yang diperebutkan di Kejuaraan Dunia Junior Beregu Campuran 2025 di India. (PBSI)
Tim bulu tangkis junior Indonesia gagal mempertahankan gelar Piala Suhandinata yang diperebutkan di Kejuaraan Dunia Junior Beregu Campuran 2025 di India. (PBSI)

KONTEKS.CO.ID - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Eng Hian, mengakui federasi memiliki pekerjaan rumah (PR) besar yang wajib segera dibenahi pascagagal mempertahankan Piala Suhandinata yang direbut pada tahun lalu.

Pekerjaan rumah yang dimaksud Eng Hian ialah pemerataan kualitas pebulu tangkis di semua sektor bulu tangkis.

Seperti diketahui, timnas bulu tangkis Indonesia hanya sanggup meraih status runner-up setelah kalah dari China pada ajang BWF World Junior Mixed Team Championships 2025.

Baca Juga: Tips Memilih Resolusi Video di HP untuk Konten Kreator

Dipimpin kapten Moh Zaki Ubaidillah, pebulu tangkis muda Indonesia ditekuk China di partai final dengan skor 0-2 (30-45, 44-45), pada Sabtu 11 Oktober 2025.

Moh Zaki Ubaidillah alias Ubed pun menyampaikan permohonan maaf. Ia berjanji akan menebusnya di nomor perorangan untuk bisa mengharumkan nama negara.

"Saya atas nama tim Indonesia meminta maaf karena belum mendapatkan hasil terbaik. Terima kasih atas doa dan dukungannya sehingga kami bisa berjuang sampai ke final. Masih ada nomor perorangan, kami akan kembali berjuang (lebih maksimal)," janji Ubed, mengutip keterangan resmi PBSI, Minggu 12 Oktober 2025.

Baca Juga: Hidden Gem Subang! 4 Wisata Alam yang Lagi Hits: Ada Air Terjun, Bukit Sunrise, dan Spot Camping Asri

Pemerataan Kualitas di Semua Sektor Bulu Tangkis

Koh Didi, sapaan akrab Eng Hiang, menegaskan adanya ketimpangan kekuatan signifikan antara satu sektor dengan sektor lainnya di dalam tim.

"Hasil runner up bukanlah buruk, tapi bukan hasil terbaik. Pastinya sebagai juara bertahan, kami ingin mempertahankan gelar. Namun ini menjadi pembelajaran ke depannya nanti," kata Koh Didi.

Ia mengatakan, kunci perbaikannya ialah pemerataan kualitas. Karena dirinya merasa bakal sulit bgai Indonesia jika hanya terus mengandalkan satu atau dua sektor saja. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X