Menurutnya, kekalahan seperti ini bisa jadi bahan pembelajaran penting untuk membentuk mental juara.
"Saya frustrasi dengan cara saya menyelesaikan gim ketiga. Tapi ini jadi pelajaran besar buat saya agar bisa lebih tenang di poin-poin akhir," tuturnya.
Baca Juga: Penerimaan Negara dari Migas Capai Rp95,91 Triliun per Juni 2025, Baru 45 Persen dari Target
China Open 2025 adalah salah satu turnamen terbesar dalam kalender BWF World Tour dengan status Super 1000 dan total hadiah 2 juta dolar AS.
Turnamen ini jadi ajang pembuktian, dan meskipun Putri gagal melangkah jauh, penampilannya tetap meninggalkan catatan penting bagi evaluasi ke depan.
Dengan kekalahan ini, Putri memang belum bisa menjawab ekspektasi.
Namun dengan kualitas permainan yang terus berkembang dan kemauan untuk belajar dari kekalahan, kesempatannya untuk bersinar masih sangat terbuka.
Baca Juga: KPK Harus Izin Jaksa Agung Terkait Pemeriksaan Kajari Mandailing Natal
Publik bulutangkis Indonesia tentu berharap Putri bisa bangkit dan menunjukkan performa maksimal di turnamen berikutnya.
Mental, adaptasi, dan konsistensi akan jadi tiga kunci utama dalam perjalanan kariernya ke depan.***
Artikel Terkait
Tebus Kekalahan di Japan Open, Fajar-Fikri Siap 'Pecah' di China Open 2025
Daftar Juara Japan Open 2025, China dan Korea Selatan Berpesta Gelar
Gagal di Jepang, Indonesia Siapkan Amunisi dan Turunkan Semua Jagoan di China Open 2025
PBSI Tarik Pulang Lanny-Fadia dari China Open 2025
Cara Prancis Menanamkan Kecintaan pada Bulu Tangkis, Prestasi Terus Mengalir