KONTEKS.CO.ID - Dalam beberapa dekade terakhir, dominasi pemain Asia di panggung bulu tangkis dunia bukanlah hal baru.
Negara-negara seperti China, Jepang, Korea Selatan, Indonesia, dan Malaysia secara konsisten menguasai podium turnamen-turnamen besar, dari All England hingga Olimpiade.
Kekuatan teknik, kecepatan, serta intensitas permainan menjadi ciri khas gaya Asia yang terbukti sulit ditandingi.
Komentar jujur datang dari pemain ganda campuran Denmark, Rasmus Espersen, setelah ia dan pasangannya, Amalie Kudsk, meraih kemenangan di US Open 2025.
Kemenangan tersebut menjadi pencapaian penting karena merupakan final level BWF Super 300 pertama mereka.
“Pemain-pemain Asia sangat cepat dan memiliki gerakan raket yang gesit, jadi kami harus bermain lebih lebar dan lebih lambat. Ini sungguh luar biasa, kami sangat senang,” ujar Espersen usai laga.
Ucapan Espersen mencerminkan realitas yang dihadapi banyak pemain Eropa.
Demi bisa bersaing, mereka tak bisa hanya meniru gaya Asia, tapi harus mengembangkan pendekatan taktis yang berbeda.
Dalam kasus Denmark, adaptasi tersebut melibatkan pendekatan permainan yang lebih sabar, penguasaan ruang lapangan, serta peningkatan kekuatan fisik dan mental.
Alistair McCaw, konsultan performa olahraga dan pelatih mental yang akan menjadi pembicara di BWF World Coaching Conference 2025, menekankan pentingnya daya tahan mental dalam menghadapi tekanan pemain Asia yang agresif sejak awal.
“Pemain Eropa harus lebih cerdas dalam membaca ritme dan mematahkan tempo cepat lawan, bukan hanya mengikuti arus,” ujarnya dalam sesi wawancara dengan Badminton Europe.
Baca Juga: Anak Asuh Herry IP Juara di Badminton Asia Championships 2025, Begini Respons Leo Rolly Carnando
Artikel Terkait
BWF Gelar Lomba Hadiah Jalan-Jalan ke Hangzhou, Uang Saku Rp1,6 Juta per Hari, Cek Persyaratannya
Asyik, BWF Setuju Proteksi Poin Peringkat Daniel Marthin Tapi Tak Bisa Tanding hingga Agustus 2025
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Kehilangan Daya Magis, Legenda Bulu Tangkis Malaysia Serukan BWF Lakukan Perubahan!
BWF Mengesahkan Dua Pemain Tampil sebagai Atlet Netral Individu, Siapa Mereka?