KONTEKS.CO.ID - Pebulu tangkis Indonesia miskin gelar di semester pertama tahun 2025. Kenyataan ini tak bisa disangkal.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Eng Hian, pun mengakuinya.
Menurut dia, penyebab buruknya prestasi bulu tangkis Indonesia enam bulan pertama tahun 2025 berjalan karena tak semua atlet utama di Pelatnas Cipayung yang sudah menembus level elite.
Baca Juga: Heboh! Beathor Tuding Jokowi Simpan Uang Korupsi di Bunker Rumahnya
Dari 13 perhelatan BWF World Tour yang sudah berjalan, pebulu tangkis nasional hanya dua wakil Merah Putih yang berjaya. Itu pun gelar di turnamen level Super 300.
Pasangan ganda putri Lanny Tria Mayasari-Siti Fadia Silva Ramadhanti menjaidi juara di Thailand Masters 2025. Kemudian Jafar Hidayatullah-Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu merebut podium pertama ganda campuran Taipei Open 2025.
Untuk itu, Eng Hian akan melakukan evaluasi terus-menerus guna mendorong prestasi para atlet tepok bulu di turnamen-turnamen BWF selanjutnya.
Baca Juga: Kejahatan Makin Canggih, Klik QRIS Palsu Berujung Rekening Ambyar!
“Dari hasil turnamen yang kami ikuti sejak Januari dan terakhir Indonesia Open 2025, evaluasinya pelatih merasa masih mencari pola program latihan dan pola komunikasi yang tepat. Khususnya bagi para atlet-atlet utama,” kata Eng Hian dalam keterangan resmi PBSI, mengutip 27 Juni 2025.
Dalam enam bulan ke depan para pemain akan dikirim untuk mengikuti level kompetisi yang sesuai kapasitasnya. Bahkan mereka dipatok menjadi juara, bukan peringkat.
Ia menambahkan, para pelatih Pelatnas PBSI menilai atlet-atlet utama yang ada sekarang belum semuanya menembus level elite.
Baca Juga: The First Night with the Duke: Bangkrut di Dunia Nyata, Seohyun Girls Generation Jadi Nona Kaya
“Pelatih juga harus membuat program pengiriman ke turnamen sesuai kapasitas atau level atletnya. Enam bulan ke depan kami mengirimkan atlet-atlet ke turnamen sesuai kemampuannya dengan target merebut gelar juara,” tandasnya.
Untuk sektor ganda putra, menurut pelatih yang akrab disapa Coach Didi itu, hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkannya.
Sedangkan di sektor tunggal, ia menyoroti Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung yang sejatinya sudah mencapai level elite. Sayangnya mereka terkendala persoalan kesehatan.
Baca Juga: KPK OTT di Mandailing Natal, 6 Orang Diamankan Terkait Proyek PUPR
Karena itu, tegas dia, PBSI sedang mencoba menaikkan pemain-pemain yang dirasakan perlu untuk naik level.
“Di ganda putra sebenarnya yang sudah mencapai level itu. Namun hasilnya baru 5x finalis dan memang belum sesuai harapan kita semua,” tambahnya.
"Untuk tunggal putra, keadaan Anthony Ginting yang menjalani penyembuhan cedera sejak awal 2025. Lalu di tunggal putri Gregoria punya kendala dengan kesehatannya. Di bawah kedunya, kami sedang terus mengakselerasi untuk naik level. Ada Alwi Farhan, Putri Kusuma Wardani dan pasangan Jafar-Felisha,” pungkasnya. ***
Artikel Terkait
PBSI Kecewa Indonesia Jeblok di BWF World Tour Finals 2024, Eng Hian Temukan Biang Keladinya
Kabar Buruk! Mundur dari India Open 2025, Eng Hian Tak Tahu Nasib Anthony Ginting di Indonesia Master
Eng Hian Soal Indonesia di Piala Sudirman 2025: Sebut Pemain Muda dan Target yang Realistis
Jelang Laga Pertama Piala Sudirman 2025, Eng Hian Yakin Indonesia Kalahkan Inggris
Eng Hian Ancam Atlet dan Pelatih Penghuni Pelatnas PBSI Cipayung: Juara atau ...!