• Minggu, 21 Desember 2025

Cetak Sejarah! Kunlavut Jadi Pebulu Tangkis Tunggal Putra No 1 Dunia Pertama dari Thailand

Photo Author
- Minggu, 1 Juni 2025 | 14:56 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Kunlavut Vitidsarn hari ini mencetak sejarah menjadi tunggal putra terbaik dunia dari Thailand.  (X.com BadmintonBlahBlah)
Pebulu tangkis tunggal putra Kunlavut Vitidsarn hari ini mencetak sejarah menjadi tunggal putra terbaik dunia dari Thailand. (X.com BadmintonBlahBlah)


KONTEKS.CO.ID - Kunlavut Vitidsarn bakal segera mencetak sejarah bagi negaranya. Ia menjadi pemain bulu tangkis tunggal putra pertama Thailand yang mencapai tahkta puncak BWF. 

Seusai memastikan diri melaju ke final Singapore Open 2025 yang berlangsung hari ini, pintu sejarah Kunlavut Vitidsarn terbuka. 

Di semifinal, dia menjungkirkan Lin Chun-yi, wakil Taiwan yang berada di peringkat 19 dunia dalam dua langsung: 21-11, 25-23.

Baca Juga: Indonesia Kaji Penambahan Jet Tempur Rafale di Tengah Wacana Akuisisi J-10C dan Kebangkitan Kontrak Su-35

Atlet tepok bulu andalan tersebut saat ini berada di peringkat 2 dunia. Jadi, hasil apapun di final BWF World Tour Super 750 itu nanti, Kunlavut berhak menyandang gelar tunggal putra terbaik di dunia.

Ia akan menjadi pebulu tangkis Thailand keempat yang menduduki posisi teratas, setelah Ratchanok Intanon di tunggal putri pada 2016 dan di sektor ganda campuran, pasangan Dechapol Puavaranukroh dan Sapsiree Taerattanachai pada 2021.

Kunlavut lahir pada 16 Juli 2001 di Nonthaburi, Thailand, dan dengan cepat muncul sebagai salah satu pebulu tangkis muda paling menjanjikan di Negara Gajah Putih. 

Baca Juga: Cara Menggunakan Hair Dryer yang Tepat agar Rambut Tak Rusak

Ia pertama kali menarik perhatian internasional dengan memenangkan Kejuaraan Dunia Junior BWF tiga tahun berturut-turut (2017–2019). Mencatatkan diri sebagai pemain kedua yang pernah mengklaim mahkota tersebut tiga kali. 

Kemudian memenangkan medali emas di Kejuaraan Dunia 2023 dan Kejuaraan Asia 2025, serta medali perak di Olimpiade 2024.

Ia dijuluki "Dewa Tiga Pertandingan" karena gaya permainan bertahan yang mengharuskannya bermain selama tiga gim dan pada akhirnya cenderung menang pada akhirnya karena lawan kehilangan stamina. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X