nasional

Hasto: Masuk Penjara Bagian dari Pengorbanan, Hadapi dengan Kepala Tegak dan Mulut Tersenyum

Kamis, 26 Desember 2024 | 17:27 WIB
ekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberi pernyataan terkait dengan penetapan dirinya sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Istimewa)

KONTEKS.CO.ID -  Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberi pernyataan terkait dengan penetapan dirinya sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap yang melibatkan buronan Harun Masiku.

 

Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa PDIP menghormati keputusan KPK. Dia menyampaikan bahwa dirinya akan taat hukum dan PDI Perjuangan adalah partai yang menjunjung tinggi supremasi hukum.

 

Dalam kesempatan ini, Hasto menyampaikan bahwa sejak awal, saat dirinya mengkiritisi agar demokrasi tetap ditegakkan dan suara rayat tidak dapat dikeberi, negara hukum tidak dapat dimatikan dan bagaimana mata kekuasaan yang otoriter yang menindas rakyatnya sendiri harus dihentikan.

Baca Juga: Dua Kali Kecelakaan Maut di Jalan Tol Cipularang, Dua Korban Meninggal Dunia

“Saya sudah memahami berbagai risiko-risiko yang akan saya hadapi. Maka sebagai murid Bung Karno, saya mengikuti apa yang tertulis di dalam buku Cindy Adam ini. Inilah kitab perjuangan saya dan seluruh kader-kader PDI perjuangan,” ujar Hasto dalam keterangan melalui video pada Kamis, 26 Desember 2024.

 

Disampaikan Hasto, saat Bung Karno mendirikan PNI, prinsip yang dipegang adalah non Cooperation, demi cita-cita Indonesia merdeka, demi rakyat berdaulat, bisa berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapatnya, maka penjara adalah suatu jalan dan bagian dari pengorbanan cita-cita.

 

Hasto juga menambahkan bahwa hal itu adalah nilai-nilai yang diperjuangkan oleh seluruh kader PDI Perjuangan. Dan ketika muncul berbagai intimidasi agar tidak dilakukan pemecatan terhadap sosok yang memiliki ambisi kekuasaan, sehingga konstitusi akan dilanggar, dengan perpanjangan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan masa jabatan itu.

Baca Juga: Masih Berstatus Waspada Gunung Semeru Erupsi Lagi Hingga Luncurkan Abu Vulkanik 1,1 Km

“Maka demi konstitusi, Ibu Mega kokoh berdiri menjaga demokrasi dan ketika aparat penegak hukum digunakan dengan segala cara untuk melakukan intimidasi, sumber-sumber daya negara digunakan demi kepentingan politik praktis, maka pilihan untuk menghadapi tembok tebal kekuasaan itu wajib dilakukan oleh kader-kader PDI Perjuangan,” katanya.

 

Halaman:

Tags

Terkini