KONTEKS.CO.ID - Fosil Homo erectus yang dikenal sebagai ‘Java Man’ akhirnya dikembalikan ke Indonesia dan akan disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
Fosil yang dipulangkan meliputi bagian tempurung tengkorak, gigi geraham, dan tulang paha yang kini diyakini berasal dari individu berbeda.
Temuan tersebut merupakan bagian kecil dari sekitar 30 ribu fosil dan artefak yang dikumpulkan peneliti Belanda, Eugene Dubois, di kawasan Sungai Bengawan Solo, Pulau Jawa, sekitar 130 tahun lalu, pada masa kolonial Belanda.
Baca Juga: Jaksa Tri Taruna Fariadi Melawan saat OTT KPK, Tabrak Petugas Lalu Kabur Melarikan Diri
Setelah ditemukan, Dubois membawa fosil-fosil itu ke Belanda dan menyimpannya di Naturalis Biodiversity Center, Leiden.
Indonesia sebenarnya telah mengajukan permintaan pemulangan Koleksi Dubois sejak 1949, tak lama setelah meraih kemerdekaan.
Namun, baru pada 2020 sebuah komite penasihat pemerintah Belanda merekomendasikan pengembalian koleksi tersebut.
Komite menilai fosil-fosil itu kemungkinan diambil tanpa persetujuan masyarakat setempat, yang kala itu berada dalam tekanan untuk mengungkap lokasi temuan.
Direktur Jenderal Naturalis Biodiversity Center, Marcel Beukeboom, menyatakan fosil Java Man bukan hanya penting bagi studi evolusi manusia, tetapi juga memiliki makna historis dan budaya bagi Indonesia.
“Fosil ini menjadi saksi mata penting dalam rantai evolusi manusia, sekaligus bagian dari sejarah dan warisan budaya Indonesia,” ujarnya, seperti dikutip dari Arab News.
Baca Juga: Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Hasil OTT KPK, 3 Orang di Antaranya Oknum Jaksa
Dengan kembalinya fosil-fosil tersebut, para ilmuwan Indonesia yang meneliti evolusi manusia di Asia kini dapat melakukan perbandingan langsung dengan temuan lain dari wilayah Nusantara, termasuk dari Sumatra dan Sulawesi.
Hal ini diharapkan memperkaya pemahaman tentang perjalanan awal manusia purba di kawasan Asia Tenggara.***