nasional

Puting Beliung Terjang Pinrang, Banjir Landa OKI dan Penukal Abab Lematang Ilir

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:18 WIB
Desa Tempirai Utara, Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumsel, terendam banjir. (KONTEKS.CO.ID/Dok BPBD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir)

 

KONTEKS.CO.ID – Angin puting beliung terjang Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan banjir merendam Kabupaten Ogan Komering Ilir serta tanah bergerak terjadi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025, menyampaikan, ini berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops).

"Menghimpun laporan kejadian bencana sejak Minggu hingga Senin, 14-15 Desember 2025, pukul 07.00 WIB," katanya.

Baca Juga: Prabowo Sentil Pejabat Wisata Bencana, Ingatkan Tokoh Datang Harus Bawa Solusi Bukan Pencitraan

Angin puting beliung menerjang Pinrang pada Minggu. Peristiwa ini berdampak pada dua desa yakni Padaelo di Kecamatan Mattiro Bulu dan Lanrisang di Kecamatan Lanrisang.

Sebanyak 22 unit rumah rusak ringan, 17 rumah rusak sedang, 17 rumah mengalami rusak berat, dua fasilitas pendidikan dan satu pabrik penggilingan padi terdampak serta lima pembakaran batubara roboh.

"Pascakejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pinrang segera turun ke lokasi untuk melakukan asesmen serta berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat," uajrnya.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Bencana di Sumatera Belum Perlu Status Nasional, Pemerintah Klaim Situasi Terkendali

Sementara itu, lanjut Abdul Muhari, banjir melanda wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel terjadi pada hari yang sama.

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Sungai Menang menyebabkan meningkatnya debit air sungai hingga meluap pada pukul 16.00 WIB.

Peristiwa ini merendam Desa Gajah Mukti, Gajah Mulya, dan Sidomulyo dengan tinggi muka air 10-30 sentimeter sehingga mengakibatkan kegiatan sosial dan perekonomian masyarakat setempat terganggu.

Baca Juga: Polisi Periksa Pemilik Gedung Terra Drone, Selidiki Dugaan Kelalaian Usai Kebakaran Maut

"Tercatat sebanyak 171 kepala keluarga, 164 unit rumah, dan 5 fasilitas ibadah terdampak akibat kejadian ini," ujarnya.

BPBD Kabupaten OKI melakukan asesmen dan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa setempat.

Halaman:

Tags

Terkini