KONTEKS.CO.ID – Kelahiran bayi panda pertama di Indonesia, Satrio Wiratama atau Rio, disambut gembira publik.
Namun banyak yang bertanya-tanya: mengapa bayi panda lahir dengan ukuran kecil, tubuh merah muda, tidak berbulu, dan tampak sangat rapuh?
Penjelasannya terkait langsung dengan karakteristik biologis panda raksasa serta evolusi reproduksinya.
Panda raksasa termasuk hewan dengan masa kehamilan yang relatif singkat.
Menurut laporan 60 Minutes pada 2020, singkatnya masa gestasi membuat bayi panda lahir dalam kondisi sangat prematur jika dibandingkan dengan ukuran tubuh induknya.
Akibatnya, bobot bayi panda hanya beberapa ons, jauh lebih kecil dari mamalia besar lain.
Baca Juga: Satrio Wiratama, Foto Bayi Panda yang Lahir di Taman Safari Dirilis
Karena lahir sangat dini, anak panda juga belum memiliki bulu, sehingga tubuhnya tampak merah muda.
Bulu baru mulai tumbuh secara bertahap dalam beberapa minggu setelah kelahiran.
Bayi panda pun belum dapat membuka mata hingga beberapa waktu kemudian.
Baca Juga: Kayu Gelondongan Sengaja Dibuang ke DAS? Menteri Hanif Faisol Ancam Pidanakan Pelakunya
Kondisi tersebut membuat masa awal kehidupan bayi panda sangat kritis.
Para ilmuwan menyebut meningkatkan tingkat kelangsungan hidup bayi panda sebagai salah satu kunci terpenting dalam upaya penyelamatan spesies ini.