nasional

Sri Lanka Umumkan Darurat Nasional Banjir Bandang, Indonesia Masih Ragu-Ragu soal Bencana Aceh-Sumatra?

Senin, 1 Desember 2025 | 12:10 WIB
Musibah banjir bandang di Sumatera-Aceh picu desakan kuat penetapan status darurat nasional (Foto: BNPB)

Laporan mengenai aksi penjarahan di jalur logistik juga muncul akibat minimnya makanan dan air bersih di sejumlah titik bencana.

Thailand dan Malaysia Disapu Air Bah

Thailand mencatat lonjakan korban jiwa setelah banjir bandang melanda Provinsi Songkhla.

Kementerian Kesehatan Thailand mengonfirmasi 170 orang tewas, dengan kota Hat Yai mengalami curah hujan tertinggi dalam 300 tahun terakhir.

Malaysia pun tidak luput. Lebih dari 18.700 warga mengungsi, sementara 6.200 warga Malaysia di Thailand dievakuasi akibat bencana lintas negara.

Baca Juga: Banjir Sumatra Bukan Hanya Alam: Walhi Soroti Alih Fungsi Hutan dan Izin Pemerintah Jadi Pemicu Utama

Sri Lanka Resmi Tetapkan Darurat Nasional

Sementara itu, Sri Lanka bergerak cepat dengan menetapkan status darurat nasional pada Sabtu, 29 November 2025. Siklon Ditwah memicu banjir bandang dan longsor yang menewaskan 153 orang, sementara 191 orang masih hilang.

Pusat Manajemen Bencana Sri Lanka melaporkan bahwa lebih dari 20.000 rumah hancur, 108.000 warga mengungsi, dan hampir 800.000 orang membutuhkan bantuan darurat.

Desakan Penetapan Darurat Nasional

Di Indonesia, pemerintah pusat masih belum menetapkan status darurat nasional meskipun dampaknya meluas di tiga provinsi besar di Sumatra. Koalisi masyarakat sipil di Aceh mendesak Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah tegas.

Baca Juga: Walhi Ungkap 7 Perusahaan Jadi Biang Kerok Banjir Tapanuli: Astra, Agincourt, dan Tanoto Terlibat?

“Kami mendesak Presiden RI untuk segera menetapkan status darurat bencana nasional atas bencana banjir besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatra Barat,” kata Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian di Banda Aceh, Minggu, 30 November 2025.

Alfian menilai situasi di tiga provinsi itu sudah masuk kategori luar biasa: ribuan warga terisolasi, puluhan ribu rumah terendam, kerusakan berat melanda sekolah, fasilitas kesehatan, jalan nasional hingga jembatan penghubung.

“Di sejumlah wilayah, akses transportasi terputus total sehingga bantuan logistik tidak dapat disalurkan,” tegasnya.

Hingga kini status darurat nasional belum diumumkan pemerintah, memunculkan kritik mengenai lambatnya respons negara di tengah salah satu bencana terbesar dalam sejarah Sumatra.***

Halaman:

Tags

Terkini