KONTEKS.CO.ID - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep menyinggung soal 'isi tas' partainya.
Menurut putra bungsu Presiden RI ke-7, Joko Widodo itu, elektabilitas tinggi akan sia-sia dalam kontestasi pemilu jika tak ada 'isi tas' di dalamnya.
Meski demikian, dia tak menjelaskan secara spesifik apa isi tas yang dimaksudnya.
Baca Juga: OJK Bikin Aturan Baru, Rekening Tanpa Aktivitas di Atas 5 Tahun Jadi Dormant
Dia pun meminta PSI, khususnya di Sulawesi Tengah (Sulteng) bekerja keras agar bisa menjadi penyumbang suara dalam Pemilu 2029 mendatang.
Hal itu dia sampaikan dalam Rakorwil PSI Se-Sulteng di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu 19 November 2025.
"Percuma juga punya elektabilitas tinggi, tapi nggak punya isi tas. Loh iya dong, masa isi tas enggak punya? Kalau saya kan nggak bawa tas. Yang bawa Bendum semua," ujarnya.
"Kalau ada apa-apa, terkhusus Sulawesi Tengah, masalah isi tas kita ke Ayahanda kita (Ahmad Ali) ya," imbuhnya.
Baca Juga: Logo Hari Guru Nasional 2025, Legkap dengan Arti dan Filosofinya yang Menyentuh Hati
Kepada anak buahnya, Kaesang mengingatkan agar kader PSI tidak melakukan gerakan tambahan.
Dia menilai, arahannya kerap berubah saat sampai di kader di tingkat bawah.
"Saya ingatkan sekali lagi, nggak usah ada gerakan-gerakan tambahan, biasanya kan gitu. Saya ketika perintah ke ketua harian A, ketika Ketua Harian menyampaikan ke sini A, ketika mulai turun lagi A plus plus. Turun lagi A plus plus plus plus. Ada selalu kegiatan tambahan yang nggak begitu berguna," perintahnya.
Sebagai ketua umum, Kaesang juga meminta kader PSI menyempurnakan struktur partai di masing-masing daerah.