KONTEKS.CO.ID - Gubernur Maluku Utara (Malut), Sherly Tjoanda, akhirnya angkat bicara terkait polemik kepemilikan saham perusahaan tambang yang ramai diperbincangkan publik.
Dalam pengakuannya, ia menegaskan bahwa semua tudingan yang beredar di media sama sekali tidak berdasar, dan fakta resmi dapat dicek langsung melalui lembaga negara.
“Kemarin ada media nasional juga janjiin sama saya, untuk interview saya. Saya udah kasih waktu sih sebenarnya untuk mereka. Cuma karena kebetulan tiba-tiba dari kementerian minta Zoom, jadi saya geser dia, harusnya jam 17.00, saya bilang ke jam 20.00, karena kan 18.00-20.00 itu kita biasanya waktu sholat,” ujar Sherly dalam podcast di saluran YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, yang tayang pada Selasa, 18 November 2025.
Menurutnya, ketika waktu wawancara diubah, media terkait tetap menulis berita tanpa konfirmasi ulang.
“Jadi saya juga udah bilang, Bapak jangan menulis bebas ya kalau nggak ada konfirmasi ke saya. Oh, saya nggak nulis katanya dia. Tapi dia nulis. Dia tetap nulis,” sesal Sherly.
Sherly pun kemudian menyoroti budaya media yang menurutnya kerap memframing publik tanpa memastikan fakta, sementara ia sendiri baru beradaptasi sebagai pejabat publik.
“Ya, mungkin juga karena saya tadinya dari ibu rumah tangga dengan dunia bubble yang sangat kecil dan nyaman, yang tidak ada seperti ini. Ya, jadi mungkin saya merasa ya dengan polosnya aja. Ketika saya sudah ngomong, dia komit, ternyata dia nggak gitu,” jelasnya.
"Saya nggak tahu ada serangan apa, cuma ya sebagai pejabat publik ya biasanya pasti adalah serangan-serangan kayak gitu. Memang ya saya menerima. Saya menerima, bahkan malas untuk klarifikasi tadinya," tambah Sherly.
Namun, ia mulai tidak nyaman dengan isu-isu miring yang terus menyerangnya tersebut.
Baca Juga: Blak-blakan Soal Isu Gurita Bisnis Tambang, Sherly Tjoanda: Saham Hasil Turun Waris
"Cuma makin ke sini, makin menjadi-jadi menurut saya, tanpa ada fakta, kalau dibaca pun katanya-katanya, kemudian saya ini kan, saya merasa saya tidak punya niat jahat ke orang lain. Jadi kenapa mereka merusak nama baik saya? Mungkin nama baik saya bagi saya udahlah, ketika menjadi pejabat publik dengan segala konsekuensi yang ada, saya terima," tuturnya.
Sherly tak menampik jika tudingan yang berkembang kini sudah melebar hingga menyentuh nama keluarga dan anak-anaknya.