nasional

Menhan dan Menlu Pulang dari Jepang Bawa Kapal Patroli Besar dan Transfer Teknologi

Selasa, 18 November 2025 | 06:49 WIB
Pertemuan empat menteri atau 2+2 antara Indonesia dan Jepang di Tokyo, Senin 17 November 2025. (Mofa Jp)

KONTEKS.CO.ID - Jepang dan Indonesia sepakat memperluas kerja sama pertahanan melalui peningkatan kemampuan maritim, perluasan latihan bersama, serta pembahasan transfer peralatan dan teknologi militer.

Kesepakatan ini menjadi salah satu hasil utama pertemuan 2+2 antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara yang digelar di Tokyo pada Senin, 17 November 2025.

Dalam pertemuan tersebut, para menteri menyambut baik kemajuan kerja sama keamanan maritim sejak forum 2+2 terakhir pada 2021.

Baca Juga: Langit Diselimuti Awan Kelabu, Hujan Ekstrem Berpotensi Guyur Jabodetabek Siang Ini

Jepang menegaskan komitmennya mendukung penguatan kemampuan penjagaan laut Indonesia melalui penyediaan kapal patroli ukuran besar lewat skema Official Development Assistance (ODA) dan kapal patroli cepat melalui Official Security Assistance (OSA).

Kedua negara sepakat untuk memperluas kerja sama di sektor ini, termasuk melalui dukungan tambahan dalam program OSA.

Selain dukungan alutsista, Jepang dan Indonesia juga mengapresiasi perkembangan signifikan dalam latihan bersama dan pertukaran personel militer.

Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Empat Menteri Jepang dan Indonesia setelah 4,5 Tahun Vakum

Para menteri menilai interaksi antarprajurit dan program pelatihan yang terus meningkat berperan penting dalam memperkuat interoperabilitas dan kesiapsiagaan kedua angkatan bersenjata.

Keduanya berkomitmen untuk memperluas kegiatan ini ke bidang-bidang baru.

Kerja sama pertahanan juga memasuki tahap lebih dalam melalui pembahasan transfer peralatan dan teknologi militer.

Baca Juga: Puji Program MBG, Dubes Pakistan: Indonesia Beruntung Punya Pemimpin Visioner seperti Prabowo

Kedua pihak sepakat melanjutkan diskusi berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada pertemuan 2+2 tahun 2021.

Pembahasan mencakup potensi pengembangan bersama, serta mekanisme transfer teknologi yang diperlukan untuk memperkuat kapasitas industri pertahanan Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini