KONTEKS.CO.ID - Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengaku tengah berada dalam masa yang sulit.
Ia kini berstatus tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek.
Meski begitu, Nadiem mengungkap rasa syukurnya karena masih diberi kesehatan dan kekuatan di tengah ujian yang berat ini.
“Saya alhamdulilah sehat walaupun ini masa yang sulit buat saya karena terpisah dengan keluarga. Empat anak saya masih sangat kecil dan masih sangat membutuhkan ayahnya,” ujar Nadiem di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada Senin, 10 November 2025.
Nadiem juga mengaku menyerahkan semua proses hukum kepada Tuhan dan berharap masyarakat turut mendoakan agar dirinya mendapat keadilan.
“Alhamdulilah saya diberikan kekuatan dan kesehatan, karena Allah selalu ada di sisi saya, di sisi kebenaran. Mohon doanya dari masyarakat Indonesia, semoga Allah memberikan saya keadilan,” ucapnya dengan nada haru.
Hormat untuk Guru di Hari Pahlawan
Di tengah keterbatasannya untuk berbicara soal kasus hukum, Nadiem masih menyempatkan diri menyinggung momen Hari Pahlawan yang jatuh pada hari yang sama.
Ia memberikan penghormatan kepada para guru yang selama ini disebut sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa.”
“Mengenang para pahlawan tanpa tanda jasa yaitu guru-guru. Jadi saya ingin mengucapkan salam hormat kepada guru se-Indonesia,” kata Nadiem.
Sementara itu, Kejaksaan Agung telah menetapkan Nadiem bersama empat orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek.
Mereka antara lain mantan konsultan Kemendikbudristek Ibrahim Arief, Direktur Sekolah Dasar periode 2020–2021 Sri Wahyuningsih, Direktur SMP Mulyatsyah, serta mantan staf khusus Nadiem, Jurist Tan.