Ia juga menyoroti fakta bahwa selama 32 tahun berkuasa, Soeharto justru membuat Indonesia tertinggal dibanding negara-negara Asia lain yang memulai pembangunan di era yang sama.
“32 tahun Soeharto berkuasa, ternyata membawa Indonesia terpuruk. Bandingkan dengan Korsel, China, India, Malaysia, dan Singapura. Negara-negara itu melesat maju di Asia, padahal sama-sama memulai era kebangkitan di tahun 70-an,” paparnya.
Dengan nada tajam, Ray menegaskan bahwa penghargaan kepada Soeharto sebagai Pahlawan Nasional akan menjadi bentuk penghinaan terhadap sejarah bangsa sendiri.
“Yang lebih utama dari itu, jika Soeharto adalah pahlawan, maka korban represifnya selama 32 tahun jadi apa?” tutup nya.
Pujian Bahlil untuk Soeharto
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang menegaskan Soeharto layak mendapatkan penghargaan tertinggi dari negara.
“Ya mudah-mudahan kita doakan. Dari awal kami DPP Partai Golkar telah menyampaikan aspirasi kami secara langsung kepada pemerintah, secara langsung kepada Presiden Bapak Prabowo. Dalam pandangan Partai Golkar, Bapak Presiden RI ke-2, Bapak Soeharto sangat layak diberikan penghargaan nasional,” ujar Bahlil, Minggu, 9 November 2025.
Baca Juga: Mensos Sebut Soeharto, Gus Dur Hingga Marsinah Penuhi Syarat Jadi Pahlawan Nasional
Menurut Bahlil, kiprah Soeharto tidak hanya panjang, tetapi juga monumental bagi pembangunan nasional.
“Kenapa? Karena jasa beliau sangat panjang, 32 tahun memimpin bangsa ini. Tidak hanya itu, Pak Harto juga pendiri Partai Golkar. Tujuan dari berdirinya Partai Golkar adalah melawan ideologi partai lain yang ingin mengganti ideologi partai komunis. Nah ini penting, sejarah ini sejarah bukan kata saya,” ucapnya.
Ia menyebut, era Orde Baru sebagai masa ketika Indonesia berdiri tegak di panggung internasional
“Pak Harto waktu memimpin bangsa 32 tahun kita mencapai apa yang sebenarnya swasembada pangan, swasembada energi, mampu menurunkan inflasi, mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Di ujung masa kekuasaan, tahun 97-98, Indonesia terkenal Macan Asia. Inilah referensi yang dijadikan rujukan Partai Golkar untuk menyampaikan kepada pemerintah diberi gelar pahlawan,” tegas Bahlil.***