nasional

Saat Prabowo Sebut Kartel Narkoba Punya Kapal Selam dan Tak Mau Kalah dengan Pemerintah

Rabu, 29 Oktober 2025 | 16:59 WIB
Presiden Prabowo singgung soal kartel narkoba yang sudah punya kapal selam (Foto: YouTube/Sekretariat Presiden)


KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menyinggung soal alat yang digunakan para kartel narkoba untuk mengedarkan barang haram ke masyarakat.

Dia menyebut, kartel kini sudah punya kapal selam untuk mengedarkan produknya.

Awalnya, Prabowo menyampaikan contoh perahu yang merapat di dermaga pada pukul 01.00 WIB.

Baca Juga: Pemerintah dan DPR Sepakat, Jemaah Bayar Biaya Haji 2026 Sebesar Rp54,1 Juta  

Dia lantas mengatakan, Polri harus harus menjadi polisi rakyat dengan demikian rakyat akan jadi mata dan telinga.

Rakyat, kata dia, akan melapor ke polisi jika melihat hal yang mencurigakan seperti perahu yang sandar di dermaga saat dini hari.

"Nggak ada kapal mau mendarat jam 1 malam di pantai yang sunyi. Niatnya sudah pasti brengsek," kata usai pemusnahan narkoba di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu 29 Oktober 2025.

Baca Juga: PERHAPI Tegaskan Pemberantasan Tambang Ilegal Jangan Sekadar Wacana

"Kalau dia niatnya baik, akan mendarat ke pantai, ya waktu terang. Jadi ini masalah di seluruh dunia. Bahkan sekarang ada modus si kartel-kartel narkoba punya kapal selam. Dia punya kapal selam," imbunnya.

Para kartel, kata dia, tak akan mau kalah dengan tindakan pemerintah memberantas narkoba. Kepala Negara mendorong agar Polri selalu sigap melawan kartel narkoba.

Prabowo pun mengingatkan agar Polri selalu bekerja sama dengan instansi lain terkait pemberantasan narkoba.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Kaji Ulang Penurunan Tarif PPN Jadi 8 Persen: Lagi Pikirkan Dampaknya

"Walaupun kita bisa bayangkan bahwa kartel-kartel itu tidak akan mau kalah. Ini di mana pun seperti itu. Jadi polisi harus lebih sigap, kompak, kerja sama dengan TNI, Bea Cukai, Kejaksaan, semua, semua lembaga kita harus jadi satu tim," tegasnya.

"Saya selalu katakan kita harus kerja dengan team work. Jangan ego sektoral, jangan loyalitas korps berlebihan. Kita satu korps, korps merah putih, korps NKRI," tegasnya lagi.

Halaman:

Tags

Terkini