KONTEKS.CO.ID - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa buka suara soal gaya komunikasinya yang dikenal ceplas-ceplos di depan publik.
Ia mengakui hal itu memang gaya aslinya, namun justru berdampak positif bagi citra pemerintah.
“Ini kemarin waktu Juli, Agustus, September turun terus ke titik terendah. Itu terjadi banyak demo,” ujar Purbaya saat menunjukkan grafik survei kepada wartawan di Jakarta, Senin 27 Oktober 2025.
Baca Juga: 1.610 Personel Diterjunkan Amankan Aksi Demo 27 Oktober 2025 di Jakarta Pusat
Menurutnya, tiga bulan sebelum ia menjabat, indeks kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sempat anjlok.
Namun, setelah dirinya aktif menjelaskan kebijakan ekonomi secara terbuka, tren kepercayaan publik justru membaik.
Purbaya menyebut, berdasarkan data survei terbaru, grafik kepercayaan masyarakat sudah kembali stabil. “Jadi, sudah stabil lagi. Stabilitas pemerintahan amat baik di mata masyarakat,” jelasnya dengan nada optimis.
Baca Juga: Was-Was, Razman Nasution Tunggu Hasil Banding Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris
Ia menegaskan, keterbukaannya di depan publik bukan bentuk arogansi, melainkan strategi komunikasi agar masyarakat memahami arah kebijakan ekonomi pemerintah.
Purbaya: Tugas dari Presiden, Bukan Aksi Koboi
Purbaya menolak anggapan bahwa dirinya bertindak sendiri. Ia menegaskan bahwa semua langkah yang diambil adalah atas arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Itu atas perintah Bapak Presiden. Saya enggak berani gerak sendiri. Jangan menyangka saya koboi. Saya hanya perpanjangan tangan dari Bapak Presiden,” tegasnya.
Baca Juga: Nasib Mahfud MD di Komite Reformasi Polri Masih Misteri, Tunggu Putusan Presiden
Kritik dari Hasan Nasbi Soal Gaya Sentil Pejabat
Sebelumnya, mantan Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi sempat mengkritik gaya komunikasi Purbaya yang dianggap terlalu sering menyentil pejabat lain di ruang publik.