nasional

Bahaya Rel Memuai di Jalur Kereta seperti yang Dialami KA Purwojaya

Senin, 27 Oktober 2025 | 07:20 WIB
KA Purwojaya anjlok di jalur kereta dekat Stasiun Kedunggedeh, pekan lalu. (Istimewa)

KONTEKS.CO.ID - Peningkatan suhu udara di musim panas membawa ancaman tersembunyi di balik rel baja yang membentang di jalur kereta Indonesia.

Fenomena pemuaian termal yang terjadi akibat panas berlebih bisa membuat rel melengkung tiba-tiba dan berujung fatal.

Hal itu diduga menjadi penyebab insiden anjloknya KA Purwojaya di dekat Stasiun Kedunggedeh, Bekasi, baru-baru ini.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,4 Guncang NTT Tengah Malam, Getaran Terasa di Kupang hingga Atambua

Rel baja yang terus terpapar sinar matahari akan memuai dan menimbulkan tekanan besar di dalam struktur logamnya.

Menurut studi Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya (Unesa), kenaikan suhu hingga 30 derajat Celsius dapat membuat rel sepanjang satu kilometer memanjang lebih dari tiga sentimeter.

Jika tidak ada ruang ekspansi yang cukup, tekanan ini dapat mendorong rel melengkung ke samping.

Baca Juga: Korban TPPO Kapal Run Zeng 03 dan KM MUS Desak Kompolnas dan Itwasum Polri Periksa Penyidik Bareskrim

Ketika rel melengkung tanpa terdeteksi, risikonya sangat besar, kereta yang melaju cepat bisa kehilangan kestabilan dan anjlok dari jalur.

Peristiwa semacam ini sering kali berawal dari kegagalan struktur akibat tekanan termal yang tidak tertangani dengan baik.

Namun, suhu panas bukan satu-satunya penyebab. Kegagalan sistem penahan tegangan pada rel las kontinu atau Continuous Welded Rail (CWR) juga menjadi faktor penting.

Baca Juga: Viral Sopir Ambulans Wafat Usai Antar Jenazah ke Rumah Duka, Netizen: Malaikat pun Menunggu Almarhum Selesaikan Tugas Mulianya

Rel jenis ini dirancang tanpa celah sambungan demi kenyamanan perjalanan, tapi sangat bergantung pada sistem pengatur tegangan agar tetap stabil di tengah perubahan suhu.

Kondisi bantalan rel dan batu kricak (balast) di bawahnya juga memegang peran besar.

Halaman:

Tags

Terkini