Diskusi pun berkembang luas, tak hanya soal sumber air, tapi juga tentang transparansi perusahaan besar dalam menjaga keseimbangan alam dan sosial di wilayah operasionalnya.
Baca Juga: Gara-Gara Tolak Atlet Israel, Indonesia Ditegur IOC, Semua Event Internasional Terancam Batal
Klarifikasi dari Pihak AQUA
Menanggapi ramai isu di media sosial, pihak Danone-AQUA akhirnya memberikan klarifikasi melalui laman resmi dan unggahan ulang di YouTube Kang Dedi Mulyadi.
Mereka menegaskan bahwa AQUA tidak mengambil air dari sungai atau sumur bor biasa, melainkan dari akuifer dalam di kedalaman 60–140 meter yang terlindungi secara alami oleh lapisan bebatuan.
Perusahaan juga menambahkan bahwa semua aktivitas pengambilan air dilakukan sesuai izin pemerintah dan diawasi langsung oleh Kementerian ESDM serta Badan Geologi.
Baca Juga: Bongkar Lebih Dalam Korupsi Kredit Sritex, Kejagung Periksa Dirut Tridhistana
Prosesnya telah dikaji oleh para ahli dari UGM dan Unpad, dan dinyatakan tidak menyebabkan pergeseran tanah atau kerusakan lingkungan.
Meski pihak AQUA sudah memberi penjelasan, perdebatan di media sosial belum berhenti.
Banyak pengguna yang mengapresiasi keterbukaan Danone, namun tak sedikit pula yang mendorong agar pemerintah melakukan audit lingkungan terbuka untuk memastikan keberlanjutan sumber daya air di daerah sekitar.
"Kalau semuanya transparan dan melibatkan warga, masyarakat juga lebih tenang," tulis salah satu komentar di unggahan @infobdgcom.***