“Orang akan silau dengan ijazah. Tidak akan tahu apakah itu palsu atau asli. Tapi menurut saya, ijazah ini bukanlah ijazah palsu. Karena orang yang menandatangani itu asli ada,” ujar Iwan Pirous.
Antusiasme pengunjung makin terasa ketika mereka diberi kesempatan untuk berfoto menggunakan toga dan selempang bertuliskan "Doktor Sehari" atau "Profesor Sehari".
Baca Juga: Polisi Terus Geber Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Jurnalis hingga YouTuber Diperiksa Hari Ini
Suasana wisuda satir ini bahkan diikuti anak-anak. “Belum sekolah sudah jadi doktor. Semoga manifesting bisa bersekolah sampai doktor di ITB,” kata seorang orang tua sambil tertawa.
Salah satu pengunjung bahkan berkelakar, “Kalau saya beli, bisa jadi presiden nggak?” sindirnya.
Melalui cara unik ini, Pasar Seni ITB 2025 bukan sekadar menjadi ruang ekspresi seni, namun juga panggung kritik sosial terhadap banalitas gelar dan pudarnya makna kejujuran akademik.***