KONTEKS.CO.ID – Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menilai diperbolehkannya Warga Negara Asing (WNA) menjadi direksi BUMN merupakan cambukan bagi SDM perusahaan pelat merah.
Jerry di Jakarta, Sabtu, 18 Oktober 2025, menyampaikan, beleid yang baru diteken Presiden Prabowo Subianto itu sebagai bukti bahwa kualitas SDM BUMN biasa-biasa saja.
"Buktinya, aturan baru Presiden mengizinkan WNA menjadi direktur utama BUMN,” ujarnya.
Bukan hanya kualitas, lanjut Jerry, aturan anyar itu juga membuktikan bahwa profesionalisme pejabat di BUMN ini masih di bawah harapan.
Menurut Jerry, setelah dipimpin Erick Thohir cukup lama, BUMN tidak memberikan keuntungan yang signifikan.
"Selama Erick Thohir memimpin, bukan untung malah buntung," katanya.
Ia mengungkapkan, utang BUMN menumpuk, di antaranya dari proyek kereta cepat Whoosh. Kereta cepat juga terus menyumbang kerugian per tahunnya.
"Negara harus menanggung beban Rp116 triliun akibat proyek ugal-ugalan Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan,” ujarnya.***