KONTEKS.CO.ID - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) resmi memindahkan enam warga binaan dengan kategori high risk dari Jakarta ke Nusakambangan pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Salah satu nama yang ikut dalam daftar tersebut ialah aktor Ammar Zoni, yang terseret dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Kasubdit Kerja Sama Ditjen PAS, Rika Aprianti, menegaskan langkah ini merupakan bentuk ketegasan pemerintah terhadap pelaku peredaran narkoba di dalam lapas.
Baca Juga: 7 Wakil Indonesia Melaju ke 16 Besar Denmark Open 2025, Ada Kejutan dari Ganda Putra
“Ini bukti bahwa peringatan dari Bapak Menteri dan Pak Dirjen bukan main-main. Siapa pun yang terlibat peredaran narkoba akan ditindak tegas,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Rika menjelaskan, keenam warga binaan itu kini ditempatkan di Lapas Super Maksimum Security Karang Anyar, Nusakambangan.
Mereka akan menjalani pembinaan dengan tingkat pengamanan tertinggi
Baca Juga: 7 Wakil Indonesia Melaju ke 16 Besar Denmark Open 2025, Ada Kejutan dari Ganda Putra
Nusakambangan Ubah Perilaku dan Cegah Peredaran Narkoba
Menurut Rika, kebijakan pemindahan ini tak hanya bertujuan memperketat pengawasan, tetapi juga memberi kesempatan bagi para warga binaan untuk memperbaiki diri.
“Langkah ini diharapkan bisa mengubah perilaku mereka menjadi lebih baik, sesuai dengan tujuan sistem pemasyarakatan,” katanya.
Ia menambahkan, proses pemindahan berlangsung aman dan sesuai prosedur standar (SOP).
Baca Juga: Kisah Reni Rahmawati, Korban Mail Order Bride Asal Sukabumi yang Diselamatkan dari China
Enam warga binaan tersebut diberangkatkan pada dini hari dengan pengawalan ketat dari petugas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Polres Jakarta Timur, hingga Mabes Polri.
Sejak program ini dijalankan, lebih dari 1.500 warga binaan berisiko tinggi telah dipindahkan ke Nusakambangan.