KONTEKS.CO.ID – Ombudsman RI menyatakan, tantangan terberat dalam penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah memastikan setiap rupiah anggaran benar-benar sampai ke meja makan anak-anak.
"Setiap rupiah anggaran benar-benar sampai ke meja makan anak-anak kita dalam bentuk makanan bergizi yang aman dan berkualitas," kata Yeka Hendra Fatika, Anggota Ombudsman RI dalam konferensi pers di Ombudsman RI, Jakarta dikutip pada Rabu, 1 Oktober 2025.
Ia menyampaikan, besarnya anggaran yang digelontorkan untuk program MBG ini tak otomatis membuat program ini langsung berhasil.
"Pemerintah berani mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 triliun pada tahun 2025," ujarnya.
Yeka menilai bahwa targetnya besar dan visioner dengan penetapan sasaran sebanyak kurang lebih 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun.
"Mencakup anak-anak, ibu hamil hingga kelompok rentan lainnya. Angka ini hampir separuh penduduk Indonesia dari anak-anaknya," kata dia.
Atas dasar itu, lanjut Yeka Ombudsmen Republik Indonesia melaksanakan kajian pencegahan administrasi terhadap program MBG.
Ia menjelaskan, dalam perspektif pencegahan administrasi, tugas Ombudsmen Republik Indonesia tidak semata-mata menegur kesalahan.
"[Ini demi] memastikan agar sistem pelayanan publik bekerja lebih baik, sehingga rakyat benar-benar merasakan keadilan yang dijanjikan oleh negara," tandasnya.
Baca Juga: Protes Warga Tolak MBG, Dokter Tan Shot Yen Kritik Penggunaan UPF: Harus Utamakan Pangan Lokal Anak
Ia juga menggarisbawahi bahwa kehadiran Ombudsmen bukan untuk mencari-cari kekeliruan pemerintah, tetapi untuk menjamin bahwa pelayanan publik dilaksanakan sesuai dengan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan keadilan.
"Pelayan publik yang baik bukanlah hadiah, melainkan kewajiban negara," ujarnya.***