nasional

Mafia Penyelundupan Diduga Kuasai Pelabuhan, Panda Nababan Tantang Kinerja Dirjen Bea Cukai Baru

Selasa, 23 September 2025 | 14:45 WIB
Panda Nababan (youtube.com/@MajalahKeadilanTV)

KONTEKS.CO.ID - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menjadi sorotan tajam dari wartawan senior Panda Nababan

Dia menuding institusi tersebut gagal memberantas mafia penyelundupan yang telah mengakar di pelabuhan-pelabuhan Indonesia.

Ia menantang kinerja Dirjen Bea Cukai yang baru, Djaka Budi Utomo, untuk membuktikan kapasitasnya dalam membersihkan praktik kotor yang merugikan negara triliunan rupiah tersebut.

Menurut Panda, pelabuhan-pelabuhan di Indonesia kini telah "dikapling-kapling" oleh berbagai geng mafia penyelundupan.

Baca Juga: Romahurmuziy Kuliti Jokowi dalam Memimpin: 'Pemain Politik Kelas Berat' yang Lihai Bermanuver, Beda dengan Prabowo

Praktik ini, menurutnya, berjalan mulus karena adanya kerja sama dengan oknum-oknum internal di level kantor wilayah (kanwil) hingga kepala kantor bea cukai setempat.

"Penyelundupan sudah ada geng-gengnya semua dan dia main dengan kanwil-kanwil sama kepala kantor," beber Panda dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Keadilan TV, 22 September 2025.

Ia menyebut, salah satu rute utama masuknya barang ilegal adalah dari Port Klang, Malaysia, melalui jaringan "pelabuhan tikus" di Kepulauan Riau.

Baca Juga: Resmi Disahkan di Paripurna DPR RI, Ini Postur UU APBN 2026

Dampak dari lemahnya pengawasan ini tidak hanya dirasakan pada penyelundupan skala besar, tetapi juga meresahkan para pengusaha kecil.

Panda mencontohkan bagaimana restoran-restoran yang menjual minuman impor seringkali menjadi sasaran pemerasan oleh oknum Bea Cukai terkait pemeriksaan pita cukai.

Ia menaruh ekspektasi tinggi pada Dirjen Bea Cukai baru, Djaka Budi Utomo, yang memiliki latar belakang kuat dari BIN, Kemhan, dan pernah tergabung dalam Tim Mawar.

Baca Juga: KPK Masih Simpan Sosok yang Simpan Uang dalam Kasus Korupsi Kuota Haji

Namun, Panda mengaku kecewa karena berdasarkan informasi dari sumbernya di lapangan, belum ada perubahan signifikan yang dirasakan.

Halaman:

Tags

Terkini